Bisnis.com, SEMARANG — PT Perusahaan Listrik Negara Wilayah Distribusi Jawa Tengah dan DIY saat ini menerima 20 pengajuan pemasangan jaringan listrik tegangan tinggi untuk kebutuhan industri yang sebagian diantaranya telah didaftarkan pada 2013.
General Manager PLN Jateng - DIY Djoko R Abumanan mengatakan hingga awal Agustus pengajuan pemasangan oleh perusahaan mencapai 212 jaringan, sementara dari rumah tangga 41.000 pelanggan.
“Dari 212 pengajuan jaringan baru oleh perusahaan, 20 diantaranya bertegangan tinggi. Kebutuhan daya yang diajukan beragam antara 31 MVA hingga 70 MVA,” ungkapnya kepada Bisnis, Kamis (7/8/2014).
PLN menjadwalkan pemasangan gardu induk menyesuaikan antrean pendaftaran dan kesiapan infrastruktur perusahaan yang rencananya dilaksanakan mulai Oktober 2014 dengan target selesai pada 2017.
Pemasangannya akan dilakukan di beberapa wilayah Jateng sebagai tujuan investasi meliputi Purwokerto, Rembang, Sukoharjo, Ungaran, Boyolali, Grobogan, Pati, Wonogiri dan lainnya.
“Kebanyakan industri tekstil untuk pemasangan di Jawa Tengah, satu gardu diajukan perusahaan tambang di Kulonprogo, DIY,” tambahnya.
Lebih lanjut ia menyatakan pemasangan tegangan tinggi belum sepenuhnya disetujui dan masih melihat perkembangan ketersediaan sumber energi listrik di Jateng dan DIY, salah satunya terkait kejelasan pembangunan PLTU di Batang.
“Akan di lihat potensi suplai energi beberapa tahun ke depan bagaimana, yang pasti menunggu Batang dan pembangkit lainnya.”.
Selain pengajuan pemasangan jaringan tegangan tinggi, PLN mencatat 70 perusahaan masuk dalam daftar tunggu pemohon jaringan listrik industri menengah dengan 40 diantaranya akan dipasang pada pekan ini.
Wakil Ketua Bidang Pengembangan Kawasan Investasi Kadin Jateng Didik Sukmono mendukung perluasan produksi dan investasi di wilayah provinsi ini di dukung kesiapan energi.
Menurutnya kebutuhan listrik menjadi perhatian investor sebelum menanamkan modalnya, sehingga kepastian ketersediaan pasokan listrik sangat diperlukan.
"Iinformasinya energi listrik mendekati krisis, di sisi lain ada upaya pemerintah untuk meningkatkan kapasitas melalui upaya pembuatan pembangkit listrik energi terbarukan, itu yang perlu didukung," katanya.
Saat ini, PLN mendapat dukungan pemprov Jateng dalam pengadaan pembangkit listrik, transmisi dan distribusi melalui pengembangan 8 proyek pembangkit di beberapa titik untuk menambah daya dari 4 pembangkit yang sudah ada.
Proyek pembangkit di Jateng yang saat ini tengah digarap mencakup PLTU Adipala Cilacap berkapasitas 660 MW dengan commercial operation date (COD) pada 31 Desember 2014, PLTU Jawa 4 di Tanjungjati (2 x 1.000 MW/COD 2019), juga PLTP Baturaden (2 x 110 MW/COD 2017- 2019).
Selain itu terdapat sejumlah PLTP lain yang berkapasitas kecil dengan COD mulai 2017 hingga 2020 serta PLTU Batang (2 x 1.000 MW/COD 2017-2018) yang hingga kini belum jelas kelanjutannya.