Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NERACA PERDAGANGAN: Akhir Tahun Diprediksi Surplus

Pemerintah memproyeksikan neraca perdagangan Indonesia akan surplus pada akhir tahun.
Neraca perdagangan/Ilustrasi
Neraca perdagangan/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah memproyeksikan neraca perdagangan Indonesia akan surplus pada akhir tahun.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Chairul Tanjung mengemukakan peluang surplus neraca perdagangan pada periode mendatang meskipun kondisi neraca pada saat ini masih defisit.

Hal itu dikemukakan CT usai menghadiri rapat terbatas di Kantor Presiden Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (4/8/2014).

Menurut CT, salah satu kontributor pendongkrak surplus tersebut yaitu keberhasilan negosiasi pemerintah terkait ekspor mineral dan kepastian membangun smelter. Dengan demikian, ada potensi peningkatan ekspor mineral pada bulan-bulan mendatang.

Surplus yang terjadi pada bulan-bulan mendatang diproyeksikan akan membalikkan defisit yang terjadi sepanjang Januari - Juli 2014 menjadi surplus pada akhir tahun.

"Ya neraca perdagangan masih defisit, tapi kan kecil. Pada Juni US$305 juta dan dari Januari ke Juni hanya sekitar US$1 miliar. Agustus ini insya Allah sudah surplus karena minerba sudah bisa keluar. Jadi insya Allah pada akhir tahun proyeksi kami neraca perdagangan bisa surplus," katanya.

Menteri Keuangan Chatib Basri juga seiya sekata dengan CT. Menurut dia, pasca keberhasilan negosiasi tersebut perusahaan tambang mineral mendapat kepastian untuk melakukan ekspor kembali.

"Setelah ekspor mineral mulai lagi, dengan yang sudah bangun smelter, saya kira ekspor kita sejak Agustus sudah surplus hingga akhir tahun," katanya.

Berdasarkan data BPS, ekspor Indonesia pada Juni 2014 naik sebesar 4% menjadi US$15.416 juta dari sebelumnya US$14.2823,6 juta pada Mei 2014. Jika dibandingkan dengan Juni 2013, ekspor turun sebesar 4,45%.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada Januari - Juni 2014 mencapai US$88,83 miliar atau turun 2,46% dibandingkan periode yang sama pada 2013.

Adapun nilai impor Indonesia Juni 2014 mencapai US$15,72 miliar atau naik 6,44% dibandingkan Mei 2014. Jika dibandingkan dengan Juni 2013, naik 0,54%.

Secara kumulatif nilai impor Januari - Juni 2014 mencapai US$89,98 miliar atau turun 4,7% jika dibandingkan impor periode yang sama 2013.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggi Oktarinda
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper