Bisnis.com, JAKARTA- Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan permintaan produk industri jelang Lebaran tidak signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Mestinya permintaannya tinggi, tetapi tahun ini tidak terlalu melonjak. Jadi, kapasitasnya tidak perlu ditambah secara signifikan, soalnya permintaannya juga tidak tinggi,” kata Hidayat di Kemenperin, Rabu (16/7/2014).
Namun, hal tersebut berbanding terbalik dengan permintaan makanan dan minuman. Dari target sekitar 15%-20%, penjualan makanan dan minuman sepanjang bulan puasa tahun ini berhasil melampaui target, yakni mencapai 30%. Penjualan produk-produk manis untuk berbuka puasa merupakan penyebab tingginya permintaan.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S. Lukman mengatakan penjualan makanan selama dua pekan ini mengalami peningkatan yang signifikan. Padahal sebelumnya, dia mengatakan penjualan pada puasa dan menjelang Lebaran kali ini lebih sepi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Bila peningkatan ini terus berlanjut, maka bisa mendongkrak pertumbuhan industri makanan dan minuman tahun ini.
“Sangat signifikan ternyata. Rata-rata terjadi peningkatan sekitar 30%, tetapi untuk beberapa produk penjualannya bisa naik 100%--150%. Paling banyak itu permintaan untuk berbuka puasa dan persiapan Lebaran,” kata Adhi.