Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menyatakan periode ketidakpastian sedang terjadi dalam dunia usaha hingga hasil resmi pemilihan presiden keluar pada 22 Juli 2014.
Menteri Perindustrian M.S. Hdayat mengatakan pada prinsipnya investor tidak ingin adanya instabilisasi di ekonomi Indonesia. Siapapun yang akan terpilih jadi presiden, hal itu dinilai tidak akan berpengaruh. Para investor lebih menginginkan proses pemilu ini bisa dikawal dengan baik jangan sampai ada kerusuhan.
Adapun saat ini, kata Hidayat, para investor juga sudah mempelajari visi dan misi kedua calon presiden, serta siapa saja tim ekonomi calon presiden nantinya.
“Yang mereka takutkan, ketika diumumkan quick count perolahannya selisih 1%-2%. Padahal margin error sekitar 2% lalu salah satu calon tidak mau mengakui kekalahan. Nah tentunya ini menyebabkan uncertainty periode sampai menunggu pengumuman resmi dari KPU (Komisi Pemilihan Umum),” kata Hidayat, Senin (14/7/2014).
Oleh sebab itu, kalangan pengusaha berharap agar proses selama ketidakpastian ini dikawal agar tidak terjadi kerusuhan. Pasalnya, justru kerusuhan yang bisa mengganggu kinerja industri. “Semua menghendaki adanya keamanan.”
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan pemilihan calon presiden jelas berpengruh pada kinerja industri, bahkan pada semua aspek. Dia menilai, pergerakan rupiah yang saat ini tidak stabil juga dipengaruhi oleh pemilihan presiden yang belum selesai ini.
“Bila Jokowi yang menang ada kemungkinan menguat, kalau kalah, bisa saja rupiah sampai pada Rp12.000 atau lebih, ini pengaruh,” jelas dia.
Selain itu, saat ini industri juga sedang melakukan pengetatan cash flow perusahaan sebagai langkah antisipasi kerusuhan yang banyak diprediksi oleh banyak orang pada 22 Juli nanti. “Kalau kerusuhan, rupiah bisa sangat tertekan, makanya sekarang industri pengetatan, jangan ada melakukan ekspansi.”
Dia berharap pemerintah bisa menjamin pada saat pengumuman resmi tersebut semua berjalan dengan baik dan tidak ada kerusuhan.
Sekjen Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Franky Sibarani mengatakan pihaknya akan tetap mengawal dan mengawasi proses perhitungan hingga perhitungan resmi dari KPU keluar. “Siapapun yang terpilih, pasar akan merespons.”