Bisnis.com, SURABAYA–Sebanyak 6.795 kapal berlabuh di Tanjung Perak, Surabaya, selama semester I/2014 naik 0,16% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu 6.784 kapal.
Kepala Humas PT Pelabuhan Indonesia III Edi Priyanto menguraikan kunjungan kapal 6 bulan pertama 2014 tersebut setara dengan 36,43 juta gross tonnage (GT). Berat kapal tersebut juga naik tipis, 0,23% dibandingkan periode sama tahun lalu 36,35 juta GT.
“Kunjungan kapal belum meningkat signifikan karena adanya pipa gas di Alur Pelayaran Barat Surabaya [APBS] belum dipindahkan sehingga menghambat kunjungan kapal berukuran besar,” jelasnya dalam rilis, Kamis (10/7/2014).
Lebar APBS yang notabene pintu masuk ke Pelabuhan Tanjung Perak saat ini 100 meter dan kedalaman minus 9 meter di bawah permukaan laut dan memiliki satu perlintasan. Kapasitas jalur hanya 27.000 gerakan kapal, meski tahun lalu ada 43.000 gerakan kapal di sana.
Edi menambahkan keterbatasan kedalaman alur membuat kapal yang lewat maksimal memiliki draft 8,5 meter. Hal itu menyebabkan muatan kapal pun tidak maksimal.
Kapal curah kering maksimal hanya bisa hanya 40.000 dead weight tonnage (DWT), kapal tanker 40.000 DWT, kapal LNG 20.000 DWT, dan kapal petikemas 20.000 DWT.
Bila diklasifikasi berdasar asal kapal, kata Edi, kapal berbendera Indonesia tercatat 5.840 unit dengan berat 19,36 GT. Sedangkan kapal berbendera asing hanya tercatat 955 unit dengan berat mencapai 17,06 juta GT.
Adapun bila dirinci berdasar jenis kapal, kapal peti kemas yang bersandar 2.329 unit dengan berat 18,36 juta gross tonnage. Sedangkan kapal jenis nonpeti kemas tercatat 1.314 unit dengan berat mencapai 4,15 juta GT.
Dia menambahkan kapal penumpang yang bersandar di pelabuhan Tanjung Perak 772 unit setara dengan berat 5,6 juta gross tonnage dan kapal tanker 787 unit setara 7,04 juta gross tonnage serta kapal lainnya tercatat 1.593 unit setara 1,23 juta gross tonnage.