Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDUSTRI PERTAHANAN: PAL Indonesia Siapkan Infrastruktur Kapal Perang

PT PAL Indonesia mulai menyiapkan infrastruktur pembangunan kapal selam yang diperkirakan menelan investasi US$250 juta.
KCR 60 Meter/Antara
KCR 60 Meter/Antara

Bisnis.com, SURABAYA - PT PAL Indonesia (Persero) mulai menyiapkan infrastruktur pembangunan kapal selam yang diperkirakan menelan investasi US$250 juta.

Direktur Desain dan Teknologi PAL Indonesia Saiful Anwar mengatakan proses pembangunan infrastruktur untuk membuat kapal selam tersebut membutuhkan waktu 10 bulan.

Namun, lanjutnya, perseroan saat ini masih menunggu pendanaan dari Kementerian Pertahanan.

"Kemarin dinyatakan dananya akan turun Rp300 miliar dulu, tetapi kami masih menunggu semua dananya siap.

Namun kami sudah menyiapkan dulu desain infrastrukturnya, termasuk dengan workshop dan pelatihan-pelatihan para pekerja serta transfer teknologi ke negara luar," jelasnya usai peluncuran Kapal Cepat Rudal 60 Meter ke-3, di Surabaya, Jumat (4/7/2014).

Saiful menjelaskan dalam transfer teknologi pembuatan kapal selam maupun infrastrukturnya, PAL Indonesia telah mengirimkan 206 orang ke Korea Selatan.

Dia menambahkan, pengerjaan infrastruktur pembangunan kapal selam dikerjakan oleh BUMN Karya, di antaranya PT PP (Persero) Tbk dan PT Waskita Karya Tbk (Persero) yang akan mengikuti tender.

"Ada 3 BUMN Karya yang akan mengikuti tender proyek ini, tapi saya lupa satu lagi. BUMN karya ini nanti lah yang juga akan mendanai proyek ini dulu, tetapi tetap masih menunggu kepastian dana dari pemerintah," imbuhnya.

Infrastruktur pembangunan kapal selam di PAL Indonesia tersebut dibangun lantaran perseroan menerima pesanan sebuah kapal selam dari TNI Angkatan Laut. Dua kapal selam lainnya sudah dipesan di Korea Selatan.

PAL Indonesia juga sudah mengerjakan tiga kapal perang berupa kapal cepat rudal (KCR) 60 meter pesanan dari TNI AL. Dua kapal KCR-60 meter telah rampung dikerjakan dan telah diserahkan, sedangkan KCR-60 meter ke-3 sudah mencapai 85% penyeselesaian dan telah diluncurkan sebelum diserahkan kepada TNI-AL.

Asisten Logistik Kepala Satuan AL Laksamana Muda TNI Suyitno mengatakan Indonesia membutuhkan setidaknya 16 KCR-60 meter untuk memperkuat pertahanan di laut sesuai amanah UU no.16 tahun 2012 tentang Industri Strategi Pertahanan.

"KCR-60 meter ke-3 ini siap dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan canggih termasuk senjata yang mendukung kegunaan kapal," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper