Bisnis.com, JAKARTA— PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan PT Pindad (Persero) melakukan penandatanganan nota kesepahaman pemanfaatan jasa rehabilitasi, rekondisi, pemeliharaan peralatan instalasi ketenagalistrikan, dan penyediaan peralatan teknis.
Penandatangan kesepakatan bersama ini dilakukan oleh Direktur Utama PLN Nur Pamudji dengan Direktur Produk Manufaktur Pindad Tri Hardjono di Bandung.
Nur Pamudji mengatakan kebijakan pemerintah menunjuk PLN sebagai pelaksana rekayasa balik (reserve engineering). Reserve engineering sendiri telah dirintis PLN sejak 2011.
Selanjutnya, perusahaan pelat merah tersebut melakukan serentetan kerja sama dengan pihak-pihak yang mampu melakukan reserve engineering.
“Sebisa mungkin kerja sama dengan lokal sehingga biaya pemeliharaan material PLN sebesar Rp13,3 triliun per tahun dibelanjakan di dalam negeri,” katanya di Bandung, Kamis (26/6/2014).
Menurutnya, kerja sama antara PLN dan Pindad merupakan bentuk sinergi antar BUMN. Perseroan berusaha supaya sebanyak mungkin spare part ini diproduksi oleh perusahaan di dalam negeri.
Kerja sama BUMN listrik dengan Pindad telah terjalin sejak 2012 yang meliputi daerah operasi bagian Timur Indonesia. Penandatanganan nota kesepahaman kali ini merupakan kelanjutan dari kerja sama sebelumnya dengan penambahan cakupan wilayah kerja menjadi seluruh unit PT PLN ( Persero).
Menurutnya, kerja sama tersebut melingkupi lima hal. Pertama, pengembangan dan pembuatan peralatan teknis pembangkitan tenaga listrik dan energi terutama yang spesifik.
Kedua, produk dan jasa pemeliharaan/rehabilitasi/rekondisi peralatan instalasi ketenagalistrikan terutama yang spesifik. Ketiga, pemanfaatan dan pendayagunaan fasilitas produksi dan aset.
Keempat, teknologi dan metode peledakan dengan segala aspek yang tercakup didalamnya. Terakhir, meliputi supervisi, pelatihan dan pemberdayaan sumber daya manusia (SDM).
Direktur Sistem Senjata Pindad Ade Bagdja mengemukakan kerja sama ini menunjukkan dukungan PINDAD kepada PLN untuk menumbuhkembangkan ketahanan energi agar menciptakan kemandirian nasional.
Menurutnya, BUMN setrum telah menggunakan beberapa produk buatan Pindad, seperti generator listrik kurang dari 1 Megawatt (MW).
“Ke depan kami siap memenuhi kebutuhan PLN yang terus berkembang melalui program penelitian dan pengembangan,” jelasnya.
Sebelumnya, PLN berencana membangun proyek pembangkit yang menggunakan komponen dalam negeri di 15 lokasi. Pembuat komponen lokal itu antara lain PT Dirgantara Indonesia (PTDI) bekerja sama dengan Siemen membuat turbin.
Proyek tersebut juga melibatkan PT Pindad yang akan memproduksi generator dengan kemampuan menghasilkan listrik hingga delapan MW.