Bisnis.com,JAKARTA -- Indonesian Resources Studies (Iress) mendukung langkah pemerintah melaksanakan kebijakan pelarangan ekspor mineral mentah.
Menurut lembaga ini, kebijakan tersebut akan memberikan implikasi yang besar bagi perekonomian nasional di masa mendatang.
Direktur Indonesian Resources Studies (Iress) Marwan Batubara menyatakan tujuan penerapan kebijakan hilirisasi ini adalah untuk meningkatkan nilai tambah industri pertambangan nasional. Jika kebijakan ini tidak dilaksanakan, maka selamanya sektor pertambangan Indonesia tidak akan berkembang.
“Secara jangka panjang itu sangat baik bagi ekonomi bangsa, di mana eksploitasi sumber daya alam terkontrol, nilai tambahnya dapat dinikmati dan perekonomian masyarakat pada akhirnya akan meningkat,” katanya, Selasa (24/6/2014).
Menurutnya, polemik yang terjadi akibat pelarangan tersebut merupakan upaya sekelompok pihak yang merasa kepentingannya di sektor pertambangan terganggu.
Karena itu, ia mengimbau pemerintah agar jangan sampai kalah dengan kelompok-kelompok itu.
“Kami melihat tidak ada dampaknya, itu sangat baik bagi negara dan juga masyarakat. Sampai kapan Indonesia maju kalau ingin maju saja sudah dihalang-halangi,” jelasnya.
Sebagai catatan, penerapan kebijakan pelarangan ekspor mineral yang diketok pemerintah sejak 12 Januari tahun lalu menimbulkan berbagai polemik hingga saat ini.
Bahkan, beberapa asosiasi pertambangan menggugat langkah pemerintah tersebut.