Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menargetkan studi kelayakan pembangunan kilang atau pengolahan minyak mentah menjadi bahan bakar minyak (BBM) selesai pada Juni 2015.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Teguh Pamudji mengatakan target penyelesaian kajian tersebut merupakan kesepakatan yang dicapai dalam Rapat Kerja Komisi VII DPR dengan Menteri ESDM Jero Wacik pada Senin (16/9/2014).
"DPR meminta kami menyelesaikan studi kelayakan kilang dalam satu tahun sejak Juni ini," katanya di Jakarta, Jumat (20/6/2014).
Pemerintah dan DPR sudah menyepakati pembatalan alokasi anggaran studi kelayakan kilang BBM sebesar Rp200 miliar yang dialokasikan dalam APBN 2014.
Pembatalan tersebut merupakan bagian pemotongan anggaran Kementerian ESDM senilai Rp1,9 triliun dalam APBN Perubahan 2014 sebagai upaya penghematan.
Teguh mengatakan untuk selanjutnya, dana studi kelayakan akan disediakan pihak swasta yang berencana membangun kilang di Indonesia.
Menurut dia, pemerintah sudah menyepakati pelaksanaan studi kelayakan dilakukan BUMN konsultan yang berada di bawah Kementerian Keuangan. "Pembangunan kilang akan memakai skema KPS (kemitraan pemerintah dan swasta)," katanya.
Kilang direncanakan berkapasitas 300.000 barel per hari dengan opsi lokasi di Bontang, Kaltim yang sudah tersedia lahan dan infrastruktur pendukung seperti pelabuhan laut. Salah satu opsi pasokan minyak mentah untuk kilang tersebut adalah dari Irak.