Bisnis.com, JAKARTA—The Nature Conservansy (TNC) menilai pemerintah perlu memberikan perlindungan lebih massif kepada petani kecil, dalam menghadapi perubahan iklim agar terhindar dari krisis pangan di masa depan.
Imen Meliane, Direktur Internasional untuk Kebijakan Adaptasi dan Pengurangan Resiko Bencana TNC menilai Indonesia terancam kehilangan momen melindungi petani kecil melalui program penjaminan pertanian seiring meningkatnya ancaman perubahan iklim.
“Di beberapa negara, perlindungan kepada petani kecil dalam bentuk asuransi sudah cukup sukses. Indonesia perlu mencoba agar terhindar dari krisis pangan di masa depan,” katanya di Jakarta, Kamis (19/6/2014).
Dia menyebutkan posisi Indonesia yang berada di jalur ‘cincin api’ memiliki kerentanan bencana akibat perubahan iklim lebih besar dibandingkan negara lain. Kondisi itu menyebabkan intensitas bencana di Indonesia juga jauh lebih besar.
Terutama bencana banjir yang rutin terjadi setiap tahun, kekeringan, gempa bumi, dan letusan gunung api. Rangkaian bencana tersebut menyebabkan gagal panen di sejumlah daerah, yang dampak jangka panjangnya berujung pada krisis pangan.
“Biaya ekonomi menjadi naik, dan berdampak negatif terhadap fiskal akibat bencana alam akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi jangka panjang,” ujarnya.
Makanya, kata dia, diperlukan tindakan cepat dan massif agar terhindar dari ancaman bencana dan krisis pangan jangka panjang.
Imen mengatakan sudah saatnya petani kecil mendapatkan perlindungan terhadap resiko bencana yang mereka hadapi. Perlindungan itu dalam bentuk asuransi khusus petani, yang sukses dilaksanakan di beberapa negara.
Asuransi itu diperlukan membantu petani mendapatkan informasi yang akurat soal pertaniannya, meningkatkan kepedulian petani dalam bercocok tanam yang ramah lingkungan dan menurunkan resiko gagal panen.
“Pemerintah harus menjadi leader dengan menggandeng perusahaan asuransi untuk memberikan perlindungan kepada petani kecil,” katanya.