Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemotongan Belanja K/L Berubah Jadi Rp43 T

Pemotongan belanja kementerian/lembaga berubah menjadi Rp43 triliun dari rencana awal Rp100 triliun. Angka itu diperoleh setelah pendapatan negara bisa dioptimalisasi lagi dan dan subsidi energi ditekan sehingga ada ruang untuk mengurangi pemotongan
 Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Pemotongan belanja kementerian/lembaga berubah menjadi Rp43 triliun dari rencana awal Rp100 triliun. Angka itu diperoleh setelah pendapatan negara bisa dioptimalisasi lagi dan dan subsidi energi ditekan sehingga ada ruang untuk mengurangi pemotongan.

Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan mekanisme pemangkasan terbaru nantinya mengikuti penurunan pemotongan, yakni 43% dari pemotongan awal.

Sebagai contoh, belanja Kementerian Pekerjaaan Umum yang awalnya akan dipotong Rp22,7 triliun, kini hanya akan dipangkas Rp9,8 triliun.

"Kami ambil proporsional saja supaya lebih fair," katanya saat skors rapat panja belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah Badan Anggaran DPR, Sabtu (14/6/2014).

Pemerintah awalnya berencana memotong anggaran K/L Rp100 triliun sebagai salah satu cara mencegah pelebaran defisit anggaran hingga Rp472 triliun atau 4,96% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Rencana itu dituangkan dalam Inpres No. 24/2014 tentang Langkah-langkah Penghematan dan Pemotongan Belanja K/L.

Meskipun demikian, langkah pemotongan itu mengundang keberatan dari sejumlah pihak karena bisa mengorbankan belanja infrastruktur.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper