Bisnis.com, JAKARTA--Untuk bisa mendanani seluruh rencana investasi senilai US$1,9 miliar hingga 2019, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) siap mencari pendanaan dengan berbagai alternatif mulai dari merillis bonds, melalui initial public offering (IPO), dan juga pinjaman dari bank yang membentuk konsorsium.
Adapun untuk IPO, pihaknya berharap bisa dilakukan sebelum 2019.
“Tetapi itu semua kan tergantung pada pemegang saham, kami hanya melaksanakan. Kalau 2016 IPO, kami siap,” ujar Direktur Utama PT Inalum Winardi di Kemenperin, Jumat (13/6/2014).
Sementara itu, kas perusahaan setelah diambil alih dari Jepang berkisar antara US$400 juta-US$500 juta.
“Equity internal 35%, selebihnya harus cari sumber pendanaan yang lain. Kas kami masih bagus, untuk sampai ke IPO kami juga sudah mulai melakukan rating. Namun semua kembali lagi ke pemegang saham, pemerintah dan DPR (untuk proses IPO).”
Yang pasti, kata Winardi, bagaimanapun pihaknya akan memaksimalkan kas perusahaan. Hal ini lantaran keperluan dana digunakan bertahap.
“Jadi semaksimal mungkin menggunakan dana internal dulu sambil lihat pendanaan dari mana lagi yang paling sesuai,” tegas dia.