Bisnis.com, JAKARTA - Realisasi anggaran Kemenperin sampai dengan April 2014 mencapai Rp417,50 miliar atau 14,29% dari pagu anggaran tahun anggaran (TA) 2014 sebesar Rp2,92 triliun. Adapun target pencapaian Kemenperin sampai April 2014 adalah 24,57%.
Masih rendahnya realisasi anggaran Kemenperin disebabkan terutama karena masih diblokirnya dana optimalisasi Kemenperin TA 2014 senilai Rp300 miliar yang seharusnya digunakan untuk IKM sebesar Rp200 miliar, memperkuat SNI senilai Rp75 miliar dan diklat-diklat Rp25 miliar.
Dana optimalisasi diigunakan untuk menghadapi MEA 2015. Adapun menindaklanjuti Inpres No.4/2014 tentang Langkah-Langkah Penghematan dan Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga dalam rangka Pelaksanaan APBN TA 2014, Kemenperin dikenakan pemangkasan Rp700,36 miliar. Lantaran pemotongan tersebut, Kemenperin akan melakukan pemotongan anggaran pada beberapa kegiatan.
Kegiatan-kegiatan tersebut a.l kegiatan yang masih dibintangi atau dana optimalisasi, mengurangi anggaran perjalanan dinas ke luar negeri 50% dan dalam negeri 30%. “Kemudian melakukan pemotongan untuk belanja terkait pembelian gedung, kendaraan dan mengurangi kegiatan workshop/seminar, dan sebagainya,” kata Menteri Perindustrian M.S Hidayat dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, Senin (9/6).
Sementara itu, realisasi anggaran Kemenperin pada 2013 mencapai Rp2,79 triliun atau 83,90% dari pagu anggaran senilai Rp3,33 triliun. Realisasi tersebut masih di bawah target yang terlah ditetapkan yaitu Rp3,16 triliun atau 95% dari pagu anggaran. Beberapa kegiatan yang tidak dapat direalisasikan pada 2013 a.l pengembangan kendaraan angkutan murah pedesaan senilai p25 miliar, pembangunan pabrik pakan ternak di Manokwari, Papua Barat senilai Rp20 miliar.
Realisasi Anggaran Kemenperin Masih Rendah
Realisasi anggaran Kemenperin sampai dengan April 2014 mencapai Rp417,50 miliar atau 14,29% dari pagu anggaran tahun anggaran (TA) 2014 sebesar Rp2,92 triliun. Adapun target pencapaian Kemenperin sampai April 2014 adalah 24,57%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Riendy Astria
Editor : Sepudin Zuhri
Topik

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

27 menit yang lalu
Bos BI Bicara Efek Kesepakatan Tarif AS-China ke Ekonomi Global

44 menit yang lalu
ISSEI 2025: Inovasi Baja Nasional untuk Masa Depan Berkelanjutan
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
