Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LOGISTIK KEPELABUHAN, Kenaikan Tarif Ancam Perkembangan Ekonomi

Pelaku usaha menilai kebijakan logistik kepelabuhanan yang memprioritaskan pendekatan tarif dalam mengatasi hambatan arus barang dapat menghambat pengembangan perekonomian nasional.
Operator pelabuhan Tanjung Priok justru mengusulkan kenaikan Container Handling Charge (CHC) kepada Kementerian Perhubungan sebesar 10%. /bisnis.com
Operator pelabuhan Tanjung Priok justru mengusulkan kenaikan Container Handling Charge (CHC) kepada Kementerian Perhubungan sebesar 10%. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kebijakan logistik kepelabuhanan yang memprioritaskan pendekatan tarif dalam mengatasi hambatan arus barang dinilai dapat menghambat pengembangan perekonomian nasional.

Wakil Ketua Komite Tetap bidang Kebijakan Publik Kadin Indonesia Iskandar Zulkarnain mengatakan tengah menganalisa kebijakan pendekatan tarif dalam mengatasi masalah ekonomi logistik, khususnya di sektor kepelabuhanan. 

“Kebijakan ini sudah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir sehingga berimplikasi terhadap kenaikan biaya-biaya pengiriman barang, padahal biaya-biaya tersebut berimplikasi terhadap kepentingan publik,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (6/6/2014). 

Dia mencontohkan kebijakan pendekatan tarif terhadap masalah dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok yang sempat memburuk pada tahun lalu. Saat itu,  biaya penumpukan peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok dinaikkan secara progresif, tetapi signifikan.

Setelah tarif meningkat drastis, menurutnya, kondisi Pelabuhan Tanjung Priok baik dari sisi infrastruktur maupun pelayanan pelabuhan tidak mengalami perubahan secara signifikan, meskipun dwelling time diklaim menurun.

 “Tarif pengiriman barang sudah terlanjur mahal, akibat dari tarif pelabuhan meningkat. Sementara Pelabuhan Tanjung Priok belum juga bisa keluar dari lingkaran masalahnya,” katanya.

Bahkan, operator pelabuhan Tanjung Priok justru mengusulkan kenaikan Container Handling Charge (CHC) kepada Kementerian Perhubungan sebesar 10%. Hal ini kontradiktif dengan rencana pemerintah untuk menurunkan biaya logistik nasional.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper