Bisnis.com, JAKARTA - Kapal tanker MT. Orapin 4 yang sebelumnya dilaporkan hilang dalam perjalanan rute Singapura menuju Pontianak, Kalimantan Barat, telah ditemukan dan sandar di pelabuhan Sriracha, Chon Buri, Thailand pada 1 Juni 2014 pukul 19.30 waktu setempat.
Hilangnya kapal tanker yang mengangkut 3.377 metrik ton Automative Diesel Fuel (ADF) itu dirilis incident alert yang diterima Pusat Informasi Keamanan Maritim Indonesia (Pikmi) dari Information Sharing Center-Regional Cooperation Agreement on Combating Piracy and Armed Robbery Against Ships in Asia atau ReCAAP di Singapura.
Kapal tanker itu dilaporkan hilang dalam perjalanan dari Singapura menuju Pontianak, Kalimantan Barat yang dijadwalkan sandar di sana pada 29 Mei pukul 13.00 waktu setempat. MT. Orapin 4 berangkat dari Singapura pada 27 Mei pukul 15.00 waktu Singapura.
Kabar hilangnya kapal yang berawak 14 ABK yang semuanya berkewarganegaraan Thailand setelah perusahaan pelayaran yang mengoperasikan tanker tersebut melaporkan kehilangan kapalnya setelah mencoba mengontak melalui email pada 28 Mei 2014 namun tidak dijawab sama sekali.
Ketua Pikmi Moh Yasin mengatakan saat ini kapal tersebut sudah ditemukan dan bersandar di pelabuhan Sriracha, Chon Buri, Thailand.
"Hanya saja minyak yang diangkut ludes. Anak buah kapal (ABK) kapal tanker tersebut selamat namun, alat-alat komunikasi di atas kapal dirusak oleh gerombolan yang menyerang kapal," ujarnya kepada Bisnis.com, hari ini, Selasa (3/6/2014).
Pikmi merupakan sebuah unit di bawah The National Maritime Institute (Namarin) yang khusus membidangi informasi aksi kejahatan terhadap kapal. Pikmi merupakan mitra ISC-ReCAAP di Indonesia.
“Analisis kami, ini adalah siphoning [atau alihmuatan kapal] dan merupakan kejahatan yang melibatkan orang dalam dan sindikat terorganisasi dengan baik serta oknum keamanan. Pemerintah Thailand tengah menyelidiki kasus ini," ujar Yasin.