Bisnis.com, MAKASSAR - Pemerintah memproyeksikan Provinsi Sulawesi Selatan sebagai sentra pengembangan sapi perah di Tanah Air guna lebih mendorong produksi susu dalam negeri.
Menteri Pertanian Suswono mengatakan laju konsumsi susu secara nasional yang mencapai sekitar 6% per tahun, belum mampu diimbangi dengan produksi susu dalam negeri yang hanya mampu tumbuh di kisaran 3% setiap tahunnya.
Dengan kondisi tersebut, pengembangan sentra penghasil susu dinilai sudah saatnya dikembangkan di luar Pulau Jawa yang selama ini menjadi tulang punggung produksi susu di Tanah Air.
Sejauh ini, kata Suswono, produksi susu dalam negeri hanya mampu memenuhi kebutuhan konsumsi nasional sekitar 1,7 juta liter per hari dari total kebutuhan konsumsi yang mencapai sekitar 8 juta liter per hari.
"Pengembangan peternakan sapi perah di Sulsel saya kira siap untuk dilakukan secara intensif, untuk lebih menopang produksi susu dalam negeri," katanya di sela-sela perayaan Hari Susu Nusantara (HSN) di Makassar, Minggu (1/6/2014).
Menurutnya, sekitar 98% susu nasional masih bertumpu pada 3 provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Barat, sehingga pengembangan di daerah lain dinilai menjadi sasaran peningkatan produksi susu.
Pengembangan Sulsel sebagai sentra peternakan sapi perah maupun susu, lanjut Suswono, juga harus diikuti dengan pembangunan pabrik pengolahan.
Khusus di daerah ini, terdapat lima kabupaten yang telah dirintis menjadi penghasil susu, yakni Sinjai, Enrekang, Bulukumba, Toraja dan Bantaeng.
Adapun, pada tahun ini Kementerian Pertanian menargetkan produksi susu dalam negeri mencapai 1,2 juta ton.
"Kami juga telah menyusun road map produksi susu nasional yang diharapkan pada 2025 nanti Indonesia telah berdaulat di sektor penghasil susu," katanya.
Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang mengemukakan perayaan HSN 2014 yang dipusatkan di Makassar diharapkan menjadi momentum untuk mendorong Sulsel menjadi salah satu sentra penghasil susu di Tanah Air.
Menurutnya, langkah awal yang bakal dilakukan adalah lebih mendorong peternak untuk mengembangkan sapi perah yang populasinya masih sangat jauh jika dibandingkan dengan sapi potong yang ada di daerah ini.