Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Ikan Nasional Bisa Topang Ketahanan Pangan

Kementerian Kelautan dan Perikanan menilai produksi ikan nasional bisa mendukung ketahanan pangan Indonesia di tengah ancaman krisis pangan saat ini.

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Kelautan dan Perikanan menilai produksi ikan nasional bisa mendukung ketahanan pangan Indonesia di tengah ancaman krisis pangan saat ini.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo mengatakan potensi laut Indonesia yang besar sudah seharusnya menjadi fokus untuk membawa Indonesia ke masa depan yang lebih baik dalam mengentaskan pengangguran dan kemiskinan.

“Apabila seluruh potensi kelautan ini dikelola dengan baik, diperkirakan 85% perekonomian nasional bakal sangat bergantung pada sumber daya kelautan termasuk pangan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (31/5/2014).

Bahkan, lanjutnya, pada 2030 diprediksi perekonomian Indonesia akan ditopang empat sektor utama, yaitu bidang jasa, pertanian, perikanan, dan sumber daya alam.

Dari sisi preferensi, ketersediaan pangan akan mengalami pergeseran pola pikir menuju pola makan sehat dari daging merah ke daging putih atau ikan.

“Laut merupakan kontributor terpenting bagi ketahanan dan kemandirian pangan Indonesia. Isu ketahanan pangan tidak mesti bersumber dari darat,” tegasnya.

Menurutnya, banyak sumber pangan dari laut yang belum dioptimalkan. Padahal biota laut dapat menjadi sumber makanan alternatif dan obat-obatan bagi masyarakat.

Politik pangan kelautan yang berpihak pada rakyat perlu diterapkan dalam menjamin ketersediaan kebutuhan pangan setiap individu secara merata.

Berdasarkan penelitian LIPI yang di lakukan di perairan laut dalam Selatan Jawa dan Barat Sumatera, terungkap bahwa setidaknya terdapat 529 biota yang berpotensi untuk mendukung ketahanan pangan melalui diversifikasi produk pangan.

Adapun masing-masing 415 termasuk dalam jenis ikan, 68 jenis udang dan kepiting, serta 46 lainnya adalah jenis cumi-cumi. Indonesia juga memiliki sekitar 13 dari 20 spesies lamun dunia, 682 spesies rumput laut, 2.500 spesies moluska, 1.502 spesies krustasea, 745 spesies ekinodermata.

“Potensi sumber daya kelautan tersebut berpeluang untuk menghasilkan devisa negara jika dikelola secara bijaksana dan berkelanjutan,” kata Sharif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Giras Pasopati
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper