Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemilu tak Pengaruhi Minat Investasi

Pemerintah menegaskan situasi politik di Indonesia saat ini tidak memengaruhi minat investasi industri manufaktur di dalam negeri.n
Logo BKPM. Pemilu 2014 tak pengaruhi minat investasi/Bisnis
Logo BKPM. Pemilu 2014 tak pengaruhi minat investasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah menegaskan situasi politik di Indonesia saat ini tidak memengaruhi minat investasi industri manufaktur di dalam negeri.

Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan meski situasi politik di Indonesia sedang tegang dan penuh persaingan, masyarakat internasional menyatakan hal itu tidak berpengaruh pada minat investasi. Investor percaya bahwa Indonesia bisa mengendalikan kegiatan pemilu dengan baik.

“Saya banyak bicara dengan para investor dan berdiskusi, ternyata tidak berpengaruh dengan investasi. Mereka percaya Indonesia bisa mengendalikan kegiatan yang rutin diadakan lima tahun sekali ini, jadi politik boleh tegang investasi jalan terus,” kata Hidayat, Jumat (30/5/2014).

Sebagian besar investor yang diajak berdiskusi adalah investor dari China dan Jepang. Untuk investor China, kata Hidayat, mereka menyatakan kegiatan pemilu dan situsasi politik di Indonesia tidak memengaruhi minat investasi di dalam negeri. Adapun investor Jepang, hingga saat ini masih menginginkan konfirmasi terkait kebijakan pelarangan ekspor mineral mentah.

Perlu diketahui, Jepang sangat bergantung pada mineral mentah dalam negeri untuk bisa menghidupi industrinya di China. “Mereka tidak khawatir. Namun, untuk Jepang mereka masih minta konfirmasi, soal UU Minerba, minta kepastian. Secara keseluruhan, soal pemilu ini tidak pengaruh ke investasi,” tambah dia.

Sebelumnya, Hidayat mengatakan bahwa kegiatan pemilu membuat para investor besar menahan invetasinya hingga 1 bulan-2 bulan ke depan sampai pemilu berakhir. Sebagian besar dari investor besar tersebut berinvestasi di sektor industri prioritas seperti besi baja, petrokimia, otomotif, dan sebagainya. Sebagian besar dari investor yang menahan lantaran menunggu dan melihat kebijakan apa yang akan dikeluarkan oleh pemerintahan baru.

Namun saat ini Hidayat mengatakan, meskipun ada investor yang menahan investasi, tidak sedikit juga investor yang tetap melanjutkan investasi. “Iya memang, waktu itu saya katakan ada yang menahan investasi paling tidak dua bulan, bukannya tak jadi investasi, tetapi kan yang sudah konstruksi jalan terus. Seperti China itu, mereka tidak peduli sama sekali dengan pemilu.”

Menurutnya, selama pemerintah, khususnya yang membuat kebijakan ekonomi cukup berpengalaman dan bisa dipercaya, investasi akan terus masuk khususnya dari sektor manufaktur. Pasalnya, dalam waktu lima tahun ke depan, sektor manufaktur tetap akan menjadi sektor prioritas pemerintah.

Hal ini lantaran sektor manufaktur memberikan kesempatan kerja yang luas sehingga bisa mengurangi tingkat pengangguran. Pertumbuhan industri manufaktur akan menjadi tolak ukur pertumbuhan ekonomi di Indonesia. “Kalaupun ada masalah global, memang manufaktur Indonesia suka tersendat, tetapi secara rata-rata tetap tumbuh,” jelas Hidayat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper