Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SBY Diklaim Berhasil Gugurkan Pandangan Pembangunan Berdampak Negatif Bagi Demokratisasi

Bagi Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Firmanzah keberhasilan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di bidang pembangunan telah membuktikan bahwa kemajuan ekonomi dan proses demokratisasi tidak saling meniadakan.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Diklaim berhasil ubah pandangan pembangunan berdampak negarif/Bisnis
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Diklaim berhasil ubah pandangan pembangunan berdampak negarif/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Bagi Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Firmanzah keberhasilan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di bidang pembangunan  telah membuktikan bahwa kemajuan ekonomi dan proses demokratisasi tidak saling meniadakan.

Bahkan, menurutnya,  dapat berjalan beriringan, sebagaimana ditunjukkan oleh progress pembangunan di Indonesia sepanjang 2004-2014,

"Capaian ekonomi dan progress demokrasi di Indonesia paska reformasi khususnya sepanjang 2004-2014  telah menunjukkan kepada dunia bahwa kemajuan ekonomi dapat berjalan bersama-sama dengan kematangan demokrasi.," ujarnya di Jakarta, seperti dilansir laman Setkab, Senin (26/5/2014).

Menurut Firmanzah, pada periode 2004-2014, Indonesia mencatatkan kinerja yang menjadi buah bibir dunia khususnya di bidang pembangunan ekonomi dan demokrasi.

“Dalam bidang ekonomi, pertumbuhan 2004-2013 terjaga positif dan stabil bahkan ketika ekonomi dunia diperhadapkan pada krisis keuangan global 2008, pada tahun 2006, Indonesia berhasil melunasi sejumlah hutang kepada IMF yang dipandang telah membebani fiskal dan menganggu proses pemulihan ekonomi nasional,” paparnya.

Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan itu  menambahkan Firmanzah  pada 2009, Indonesia termasuk salah satu negara yang mendapatkan efek yang paling minimum dari krisis pasar keuangan global 2008.

Walaupun efeknya juga menekan laju ekonomi nasional, namun, menurutnya, Indonesia relatif lebih imun dibanding negara-negara berkembang lainnnya. Bahkan pada 2009, Indonesia bergabung dengan kelompok G20, kelompok 20 negara dengan PDB terbesar di dunia.

Pada 2011, lanjut Firmanzah, Indonesia kembali menunjukkan kinerja ekonomi yang menggembirakan dengan bergabungnya Indonesia ke dalam kelompok Trillion Dollar Club, kelompok negara-negara dengan GDP-PPP lebih dari US$1 triliun.

Masih pada 2011, lanjutnya, ekonomi Indonesia tercatat sebagai ekonomi terbesar peringkat 17 di dunia berdasarkan indikator GDP (saat ini peringkat 16). Sementara Bank Dunia beberapa waktu lalu menempatkan Indonesia di peringkat 10 negara dengan GDP-PPP terbesar di dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper