Bisnis.com, JAKARTA—Kehadiran kawasan komersial di kawasan Cileungsi diyakini dapat menggerek harga properti di area tersebut tumbuh lebih tinggi dibanding sebelumnya.
Corporate Affairs Director & Corporate Secretary PT Metropolitan Land Tbk. Olivia Surodjo mengatakan telah terjadi pertumbuhan harga sekitar 10%-15% sepanjang kuartal I tahun ini. Dia memperkirakan peningkatan harga sepanjang 2014 dapat menembus 30%.
Pembangunan mal yang tengah direncanakan saat ini akan meningkatkan pertumbuhan harga dan permintaan yang lebih tinggi nantinya.
“Pada semester dua nanti kan akan kita bangun mal baru di Metland Transyogi, Cileungsi. Rencana ini memacu peningkatan harga yang cukup tinggi. Sebelumnya, secara rata-rata kenaikan harga di kawasan Cileungsi berkisar 20% setiap tahunnya,” paparnya saat dihubungi Bisnis, pekan lalu.
Dia mengatakan potensi perkembangan harga di area tersebut masih cukup bagus. Metland telah mengembangkan dua kawasan permukiman yakni Metland Transyogi dan Metland Cileungsi di sana.
Dari total lahan 120 ha di Cileungsi, ujarnya, lahan yang telah dikembangkan sekitar 70%. Sementara untuk kawasan transyogi seluas 120 ha, baru diolah sekitar 30 ha.
Walaupun memiliki keterbatasan akses, dia menilai kawasan Cileungsi tetap menjadi kawasan yang diminati sebagai tempat tinggal kelas menengah dan menengah ke bawah.
“Akses yang ada menuju Cileungsi selain melalui Cibubur juga bisa lewat Jl. Setu atau Jl Narogong. Ke depannya semoga bisa didukung dengan rencana pengembangan tol JORR 2. Kami harap itu akan membantu akses jalan yang ada,” ungkapnya.
Dengan perkembangan populasi yang ada, kebutuhan akan kawasan komersial kemudian muncul. Jumlah populasi yang tinggal di Metland Transyogi dan Metland Cileungsi diperkirakan mencapai 8.000 KK. Jumlah tersebut belum termasuk masyarakat lain yang bertempat tinggal di kawasans ekitar.
Adapun rata-rata harga hunian di Metland Transyogi saat ini berkisar Rp500 juta-Rp1 miliar, dengan harga tanah Rp3,5 juta-Rp4 juta/m2. Sedangkan di Metland Cileungsi berada di bawahnya, yakni Rp220 juta-Rp450 juta, dengan harga tanah Rp1,5 juta-Rp2,5 juta/m2.
