Bisnis.com, MALANG - PT Bentoel Internasional Investama Tbk memastikan tidak akan melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan yang bekerja di bidang sigaret kretek tangan (SKT), meski tren penjualannya menurun.
Regulatory Affairs Manager PT Bentoel International Investama Tbk Malang Office, Jawa Timur, Eko Soendjojo, mengakui tren SKT memang cenderung menurun dibandingkan dengan sigaret kretek mesin (SKM), namun sampai sekarang tidak ada rencana untuk melakukan PHK kepada karyawan SKT yang jumlahnya sekitar 7.000 tersebut.
"Sampai saat ini kami belum ada rencana ke arah situ (PHK). Sambil melihat peluang penjualan, kami terus melakukan pembenahan di segala bidang," tegasnya, Kamis (22/5/2014).
Selain itu, SKT merupakan bagian dari heritage yang segmennya dimulai dari rokok klobot hingga SKT yang ada saat ini. Diantara produk SKT yang menjadi andalan Bentoel adalah Talijagat.
Dia mengakui meski SKT trennya turun, hingga semester pertama 2014 penjualan rokok Bentoel secara umum menunjukkan pertumbuhan yang cukup bagus karena sejumlah produk relatif stabil angka penjualannya.
Seondjojo berharap di tengah situasi tren SKT yang kurang bagus dan menurun tersebut, pemerintah membuat regulasi yang berpihak kepada industri rokok, terutama yang berkaitan dengan cukai rokok jangan sampai cukai naik terus. Sebab, kenaikan harga cukai cukup mendominasi.
Selain itu, saat ini PT Bentoel sedang menyiapkan perubahan kemasan per 24 Juni nanti yang akan ditandai dengan adanya gambar tentang ancaman bahaya merokok berupa gambar tengkorak atau ancaman bahaya lainnya.
Gambar yang menjadi persyaratan tersebut akan tertampang pada kemasan rokok. "Disatu sisi rokok dinilai menjadi ancaman bagi kesehatan, di sisi lain memberikan pendapatan yang besar bagi negara, sehingga regulasinya cukup memberatkan," katanya.
Ia mengemukakan kalaupun nanti terpaksa terjadi PHK terhadap karyawan SKT, Bentoel juga akan melakukan pembekalan kepada karyawannya di bidang kewirausahaan agar kalau mereka tidak bekerja lagi bisa memanfaatkan uang pensiunnya untuk berwirausaha.
Menurut dia, karyawan Bentoel mencapai 18.000 orang, dan 7.000 orang di antaranya adalah karyawan SKT. "Sebisa mungkin dan dengan berbagai upaya pembenahan yang kami lakukan, kami akan tetap mempertahankan karyawan SKT ini, jangan sampai ada PHK," tegasnya.
Belum lama ini HM Sampoerna melakukan penutupan dua pabriknya di Lumajang dan Jember, sehingga 4.900 karyawan SKT-nya terpaksa di PHK.