Bisnis.com, JAKARTA-- Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum menyelenggarakan pertemuan awal untuk pelaku air minum dan penyehatan lingkungan di Surabaya, pada hari ini, Selasa (21/5/2014) hingga 2 hari ke depan.
Acara yang bertajuk Stakeholder’s Forum of Indonesia International Water Week 2014 ini bertemakan Creative Solutions on Water and Sanitation Development towards Sustainable Human Settlements dan dibuka oleh Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.
Gelaran tersebut juga bersamaan dengan penyelenggaraan Indowater Expo & Forum 2014 yang akan dihadiri oleh 180 peserta dari 17 negara.
Dalam sambutannya Menteri PU mengatakan berdasarkan UU No. 17/2007 tentang RPJP 2005-2025, Indonesia menargetkan 100% akses untuk air minum dan sanitasi pada 2019.
Hal tersebut, juga sejalan dengann komitmen Rio +20 untuk mencapai akses air minum yang terjangkau dan berkelanjutan.
“Untuk mencapai target universal access pada 2019, Indonesia membutuhkan sekitar Rp 74,8 triliun, sedangkan untuk pengembangan sanitasi layak dibutuhkan Rp385,3 triliun,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (21/5/2014).
Pendanaan sebesar itu, tambahnya, tentunya tidak dapat ditanggung sendiri oleh pemerintah, namun harus didukung oleh stakeholders lain.
Untuk itu, pemerintah mendorong partisipasi para stakeholders, seperti pemerintah daerah, pengelola air minum dan sanitasi, pihak swasta, bank nasional, lembaga internasional dan negara donor, serta masyarakat.
“Selain dukungan pembiayaan, dibutuhkan pula pengembangan teknologi inovatif untuk mendukung pengembangan air minum dan sanitasi yang lebih efektif dan efisien,” tambah Djoko.