Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah mendorong upaya peningkatan ekspor produk makanan dan minuman (mamin) olahan di Thailand guna meredam angka defisit neraca perdagangan dengan negara tersebut yang terus membengkak setiap tahunnya.
Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Nus Nuzulia Ishak menjelaskan keikutsertaan produk mamin Nusantara pada pameran Thaifex-World Food of Asia juga bertujuan untuk memperluas pasar produk pangan Indonesia menyongsong diberlakukannya MEA 2015.
“Produk pangan olahan merupakan salah satu produk prospektif Indonesia yang penting untuk terus dikembangkan. Sebagai salah satu pameran khusus mamin terbesar di kawasan, Thaifex menjadi target promosi yang tepat bagi Indonesia demi meningkatkan ekspor di Asean,” katanya, Selasa (20/5/2014).
Sebagai catatan, Kementerian Perdagangan memang tengah gencar mempromosikan produk mamin olahan melalui misi dagang di berbagai negara guna mencapai targt ekspor senilai US$5,01 miliar tahun ini.
Perdagangan RI-Thailand tahun lalu didominasi oleh impor senilai US$10,7 miliar, dengan total ekspor hanya US$6,06 miliar. Akan tetapi, secara total tren perdagangan kedua negara dalam lima tahun terakhir membukukan tren positif sebesar 19,6%.
“Dengan target ekspor makanan olahan sebesar US$183,2 juta atau tumbuh 4,21%, diharapkan defisit perdagangan kita dengan Thailand dapat berkurang pada 2014,” tegas Nus.