Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Penyebab Pertanian Tidak Berkembang Sejak Reformasi

Sektor pertanian, perkebunan dan perikanan di Indonesia, tidak menjadi fokus pengembangan oleh pemerintah Indonesia sejak era reformasi paska 1998 hingga saat ini.
Pertanian Indonesia tak kunjung bergerak ke arah yang baik sejak reformasi/JIBI
Pertanian Indonesia tak kunjung bergerak ke arah yang baik sejak reformasi/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA--Sektor pertanian, perkebunan dan perikanan di Indonesia, tidak menjadi fokus pengembangan oleh pemerintah Indonesia sejak era reformasi paska 1998 hingga saat ini.

"Buktinya sampai saat ini pemerintah tidak pernah sekalipun meresmikan pembangunan bendungan atau waduk baru, sebagai satu unsur penting infrastruktur pertanian," kata ekonom The Indonesia Economic Intelligence, Sunarsip kepada Bisnis.com Selasa (20/5/2014).

Berlarutnya kondisi ini menyebabkan, sumbangan pertumbuhan ekonomi dari sektor agraria terhadap pertumbuhan ekonomi nasional tidak dominan. Hanya di kisaran 3% dan jauh tertinggal dari pertumbuhan ekonomi Indonesia di range 5,5%.

Jika dibandingkan dengan belanja infrastruktur termasuk sektor pertanian yang dilakukan di era orde baru, rasionya bisa mencapai 5% dibanding total PDB per tahun.

Di era tersebut juga banyak dibangun bendungan, waduk dan sistem transportasi dari sentra pertanian guna memudahkan distribusi hasil ke sentra penjualan di perkotaan.
"Nah sejak reformasi sampai saat ini tetap ada belanja tersebut tapi tidak besar, totalnya hanya 2% terhadap PDB," kata Sunarsip.

Ia menambahkan keberlangsungan pertumbuhan ekonomi Indonesia seharusnya bersandar pada sektor produksi pertanian ini, bukan hanya bergantung di angka konsumsi masyarakat.

Pemerintah perlu mengambil sikap jika ingin mengembalikan kejayaan Indonesia di sektor pertanian hingga mampu mencapai target swasembada pangan.

Upaya yang bisa ditempuh adalah dengan mengubah mindset politik anggaran dari ketergantungan konsumsi ke arah kecenderungan produksi di segala sektor. Bila dikalkulasikan, besaran minimal investasi yang harus dibelanjakan adalah 15% dari total belanja tahunan pemerintah.

"Dengan menambah investasi dan belanja pembangunan infrastruktur pertanian serta sektor riil, pemerintah sudah menyiapkan perangkat ekonomi jangka panjang dan menggantikan ketergantungan konsumsi dalam negeri seperti saat ini," katanya.

Dengan upaya tersebut, ia berharap pertumbuhan sektor pertanian dan lainnya bisa meningkat, minimal setara dengan rerata pertumbuhan ekonomi nasional per tahun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper