Bisnis.com, JAKARTA — Calon presiden Indonesia dari PDI-P, Joko Widodo, akhirnya membeberkan visi, misi dan janjinya di sektor pertanian apabila dia terpilih menjadi Presiden RI untuk periode 2014-2019.
Seperti dirilis oleh lama Facebook PDI-P, Kamis (15/5/2014), pria yang biasa disapa Jokowi itu pertama kali menyebutkan bahwa pembangunan infrastruktur pertanian sangat perlu dibenahi.
"Mestinya kalau sudah ditentukan ingin memajukan pangan, infrastrukturnya dibangun. Bendungan dan segala sistem irigasinya harus disediakan. Yang berkaitan dengan pupuk, pestisida, semuanya harus disiapkan," katanya.
Berikutnya, Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan riset pertanian harus menjadi kunci utama. Bidang penelitian perlu diberi anggaran yang besar sehingga Indonesia akan bisa memunculkan kembali varitas-varitas unggul,
Dia juga menyoroti banyaknya lahan-lahan pertanian yang terkonversi menjadi perumahan, industri, dan pertambangan. Menurutnya, hal tersebut adalah kesalahan karena Indonesia saat ini membutuhkan banyak lahan untuk sawah dan ladang baru.
Selain itu, ungkap Jokowi, infrastruktur pendukung lahan pertanian seperti waduk dan bendungan juga harus diperbanyak.
"Pernah tidak mendengar kita bangun waduk dan bendungan baru? Padahal dalam perencanaan kita bisa bangun 70-an waduk/tahun. Namun, tidak dilaksanakan karena kita kehilangan disorientasi," ujar Jokowi.
Di lain aspek, ada 2 hal yang menjadi misi Jokowi untuk membangun pertanian di masa pemerintahannya nanti, yaitu masalah ongkos produksi tinggi bagi petani dan logistik pertanian. "Harusnya petani disediakan pupuk dan pestisida gratis sehingga mereka tidak terbebani biaya," katanya.
Jokowi menyoroti keberadaan terminal agro. Terminal agro, paparnya, sudah semestinya berada di setiap kabupaten. Ia menilai, menambah keberadaan terminal tersebut akan dapat meningkatkan produksi di sektor pertanian, seperti yang dilakukan Thailand.
"Terminal agro jangan hanya gedung saja. Saya lihat di Dubai dan Abu Dhabi, 80 ha lahan digunakan hanya untuk tempat penyimpanan logistik pertanian saja. Mestinya di setiap daerah ada yang seperti itu," ujar Jokowi.
Dia menjelaskan, meskipun hasil panen melimpah, tetapi tidak akan berarti apabila industri pasca panen tidak dipersiapkan. “Inilah yang harus diluruskan, karena ketika kita menyuruh petani untuk menanam, maka harus disiapkan pula industri pasca panennnya," katanya lagi.