Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Dia Visi Jokowi di Bidang Energi

Tak hanya memaparkan visi dan misinya di bidang Pertanian dan Kelautan. Calon Presiden Jokowi juga angkat bicara di bidang energi, Salah satunya soal besarnya subsidi bahan bakar minyak dan subsidi listrik yang dinilai memberatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).nn
 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menerima Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kiri) di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (13/5/2014). Joko Widodo datang menghadap Presiden Yudhoyono untuk meminta izin mencalonkan diri menjadi calon Presiden dan mengajukan permohonan sebagai Gubernur non aktif sampai proses Pemilu Presiden  2014 selesai/Antara
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menerima Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kiri) di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (13/5/2014). Joko Widodo datang menghadap Presiden Yudhoyono untuk meminta izin mencalonkan diri menjadi calon Presiden dan mengajukan permohonan sebagai Gubernur non aktif sampai proses Pemilu Presiden 2014 selesai/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Tak hanya memaparkan visi dan misinya di bidang Pertanian dan Kelautan. Calon Presiden Jokowi juga angkat bicara di bidang energi, Salah satunya soal besarnya subsidi bahan bakar minyak dan subsidi listrik yang dinilai memberatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Menurutnya, pemerintah  akan lebih tepa memaksimalkan pemanfaatan gas dan batu bara yang harganya jauh lebih murah ketimbang memberikan subsidi bahan bakar minyak.

"Contohnya untuk listrik. Subsidi listrik itu mencapai Rp 70 triliun. Tapi kenapa listrik pakai BBM, kenapa tidak pakai batubara?" ujarnya seperti dikutip dari laman Facebook PDI-P, Kamis (15/5/2014).

Dia menduga selama ini ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan dari besarnya subsidi bahan bakar minyak dan listrik. Permasalahan inilah yang dituding sebagai penyebab dilakukannya kebijakan yang sebenarnya lebih banyak merugikan kas APBN tersebut.

"Kenapa harus kita lakukan terus menerus? Karena ada yang mengambil keuntungan besar dari sana. Dan keuntungannya itu dibagi-bagi. Saya sudah tahu. Dulu waktu di Solo belum tahu. Tapi setelah di Jakarta jadi tahu semuanya," kata mantan Wali Kota Solo itu.

Namun, jelasnya, bila ada program konversi bahan bakar minyak ke gas atau batu bara maka akan bisa menghemat anggaran hingga Rp70 triliun per tahun. “Jadi ada efisiensi anggaran,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper