Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Logistik Dan Forwarder: ALFI Jabar Minta Kemitraan Sektor Otomotif

Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia cabang Jawa Barat (Jabar) meminta agar Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengeluarkan aturan mendorong kerjasama produsen otomotif dengan penyedia jasa logistik lokal, hal ini seiring dengan pesatnya volume produksi industri tersebut.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA -- Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia cabang Jawa Barat (Jabar) meminta agar Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengeluarkan aturan mendorong kerjasama produsen otomotif dengan penyedia jasa logistik lokal, hal ini seiring dengan pesatnya volume produksi industri tersebut.Ketua ALFI Jabar M Nuh Nasution mengatakan volume barang yang berasal dari Jawa Barat, separuh lebih merupakan barang-barang otomotif. Hal ini dikarenakan kepindahan besar-besaran pabrik otomotif ke kawasan industri di Cikarang maupun Karawang.Bahkan, dia menyatakan, sekitar 60% volume barang di Pelabuhan Tanjung Priok yang berjumlah 5 juta TEUs per tahun, berasal dari daerah Jawa Barat. Sementara dari sekitar 1,5 juta TEUs merupakan barang-barang otomotif, baik itu produk jadi maupun barang purna jual.Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2012, produksi kendaraan bermotor secara nasional mencapai 8,1 juta unit per tahun. Sedangkan kepemilikan kendaraan bermotor di Indonesia hingga 2012, sebanyak 94, 3 juta unit.Sementara itu, Frost & Sullivan memprediksi akan terjadi peningkatan penjualan mobil sebagai barang otomotif, dengan tingkat pertumbuhan 29,1% sepanjang dua tahun belakangan. Sedangkan Gabungan Industri Kendaraan Indonesia (Gaikindo) menghitung total ekspor komponen kendaraan tahun ini bisa mencapai 761 ribu.Karena itu, penyedia jasa logistik lokal pun mengincar volume transaksi sektor otomotif. Tidak hanya menjanjikan volume besar, secara nilai, transaksi pun sektor otomotif akan melipatgandakan pendapatan para penyedia jasa tersebut.Walau demikian, dari sekitar 200 anggota ALFI Jabar, Nuh memperkirakan tidak satupun dapat mengakses penawaran dari para produsen otomotif tersebut. Pasalnya, lanjut Nuh, para produsen yang sebagian besar modal asing, mengalihkan proses distribusi maupun logistik kepada perusahaan asal negara mereka.Harusnya nilai transasksi logistik otomotif dapat dinikmati pelaku logistik lokal, akan tetapi di Jawa Barat telah banyak terdapat perusahaan logistik asing, merekalah yang menjalankan logistik industri otomotif, ujarnya kepada Bisnis, Minggu (11/5/2014).Sejauh ini, beberapa perusahaan jasa logistik asing tersebut, menurut Nuh, memang menjalin kerjasama dengan pemain lokal. Namun pemain lokal selalu di posisi lemah, lanjut Nuh, sehingga tidak berdaya terhadap langkah pengambil keputusan. "Jangan melihat sebelah mata kepada pemain lokal, ini persoalan kesempatan saja, kualifikasi kami sudah ada, ahli logistik dan forwarding. Karena itu, harus ada keberpihakkan dari pemerintah yang mendorong kemitraan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper