Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Elastisitas Kesempatan Kerja Harus Ditingkatkan

Meskipun pertumbuhan ekonomi diperkirakan anjlok menjadi 5,5%, pemerintah diminta menggenjot elastisitas kesempatan kerja terhadap pertumbuhan ekonomi setidaknya di atas tahun lalu.
Bisnis.com, JAKARTA—Meskipun pertumbuhan ekonomi diperkirakan anjlok menjadi 5,5%, pemerintah diminta menggenjot elastisitas kesempatan kerja terhadap pertumbuhan ekonomi setidaknya di atas tahun lalu.
 
Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengatakan pemerintah tidak boleh mengorbankan penciptaan lapangan kerja, meskipun pengurangan defisit transaksi berjalan menjadi prioritas pemerintah.
 
“Elastisitas kesempatan kerja kita harus ditingkatkan setidaknya di atas 300.000, atau kalau bisa 400.000 karena angkatan kerja kita juga terus bertambah. Ini harus menjadi perhatian pemerintah, kalau tidak bahaya,” jelasnya ketika dihubungi, Minggu (11/5/2014).
 
Sayang, Enny tidak memberikan proyeksi elastisitas kesempatan kerja pada tahun ini. Kendati demikian, upaya penciptaan kesempatan kerja masih jauh dari target MP3EI sebesar 500.000 orang untuk setiap pertumbuhan ekonomi sebanyak 1%.
 
Dia menuturkan pemerintah harus benar-benar mendorong sektor riil untuk bangkit, terutama dari sektor industri dan pertanian mengingat sektor itu banyak menyerap tenaga kerja. Menurutnya, pemerintah perlu memberikan stimulus terhadap sektor tersebut.
 
Selain stimulus, pemerintah juga harus menciptakan iklim perdagangan yang kondusif, antara lain memberikan perlindungan terhadap industri, dengan cara mengendalikan derasnya barang-barang impor yang masuk.
 
“Agar industri bisa meningkatkan produksi, industri butuh stimulus. Tetapi itu tidak cukup, harus juga ada upaya peningkatan daya saing misalnya standarisasi produk, sehingga bisa bersaing dengan produk impor,” katanya.
 
Enny menjelaskan penyerapan tenaga kerja selama ini masih banyak didorong dari sektor-sektor informal, ketimbang sektor formal. Dengan demikian, Indonesia sebenarnya masih potensi meningkatkan penyerapan tenaga kerja secara masif.
 
Seperti diketahui, elastisitas kesempatan kerja terhadap pertumbuhan ekonomi pada tahun lalu mencapai 290.000 orang. Kendati demikian, pemerintah menargetkan elastisitas kesempatan kerja pada tahun ini mencapai 220.000 orang.
 
Dengan elastisitas kesempatan kerja 290.000 orang, pemerintah mengklaim telah menurunkan angka pengangguran hingga 50.000 orang pada Februari 2014 dari periode yang sama tahun lalu. Capaian tersebut terbilang jauh jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 400.000 orang.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper