Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Pangan Melonjak, Wamendag: Pasokan Lokal Memang Tidak Cukup

Pemerintah mengaku tidak bangga dengan torehan impor pangan yang begitu besar pada kuartal I/2014, yang ditujukan untuk pengendalian inflasi harga bahan pokok.

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah mengaku tidak bangga dengan torehan impor pangan yang begitu besar pada kuartal I/2014, yang ditujukan untuk pengendalian inflasi harga bahan pokok.

Wamen Perdagangan Bayu Krisnamurthi menjelaskan peningkatan impor pangan tersebut memiliki pertalian yang sangat erat dengan pergerakan inflasi pada awal tahun ini. Impor pangan itu juga yang menyebabkan deflasi volatile foods sebesar 0,04% pada Maret dan 1,09% pada April.

“Ini bukan situasi yang bisa kami banggakan, bahwa kami terpaksa mengendalikan harga melalui pembukaan keran impor,” ujarnya ketika ditemui Bisnis di kantor Kemendag, Rabu (7/5/2014).

Bayu melempar sinyal bahwa impor bahan pangan pokok bisa lebih kencang pada pertengahan tahun ini, guna mencukupi kebutuhan yang tinggi jelang Ramadan dan Idulfitri.

“Sudah kami antisipasi tambahan pasokannya. Ini menunjukkan bahwa pasokan dalam negeri memang tidak cukup.”

Adapun, impor bahan pangan yang tertinggi adalah daging dan produk hewan yang nilainya mencapai US$154 juta pada kuartal I/2014, melesat tajam dari hanya US$45,2 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Dampak dari banyaknya produk daging sapi impor yang masuk selama periode tersebut, harga daging sapi pada Maret mengalami deflasi 0,23% setelah terjadi inflasi pada level 2,08% bulan sebelumnya. Adapun, pada April harga daging stagnan pada level 0,0%.

Meski impor pangan deras, Bayu mengungkapkan Indonesia masih mampu mengekspor berbagai bahan pangan pokok pada triwulan pertama tahun ini. “Nilainya US$5,2 miliar, dan produknya juga cukup beragam.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper