Bisnis.com, JAKARTA—Pelaku usaha mengakui penerapan sertifikasi untuk tata-kelola areal kelapa sawit secara berkelanjutan dapat secara signifikan meningkatkan produktivitas lahan.
Anthony Yeow, CEO Cargill Palm Oil Tree Holding (CTPH), mengatakan perseroan telah mendapat sertifikat Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) yang bermuara pada peningkatan produktivitas perkebunan.
Saat ini, pihaknya juga berupaya mendapatkan sertifikat ISPO. “Cargill sedang menempuh proses sertifikasi ISPO, dengan dibantu oleh Gapki,” ujarnya, Selasa (6/5/2014)
Sejak beberapa waktu lalu, katanya, Cargill telah tersertifikasi RSPO. Menurutnya,n hal itu secara otomatis mendorong produktivitas petani rakyat (smallholder) yang didampingi oleh perusahaan. Adapun, Yeow menuturkan produktivitas petani rakyat tidak linier dengan harga CPO di pasaran.
Dia menggambarkan, pada 2010-2011 ketika harga sangat baik, petani rakyat bisa mendapatkan sekitar Rp40 juta-Rp45 juta per hektare per tahun, sedangkan saat ini karena harga turun, jumlah itu juga turun menjadi Rp30 jtua-Rp35 juta/ha/tahun.
Di sisi lain, dia menjelaskan berbisnis di Indonesia memang menjadi tantangan besar bagi perusahaan. Pasalnya, regulasi di Indonesia muncul begitu sering.
Namun, dia menuturkan hal itu tidak menghalangi komitmen perusahaan untuk tetap berada di dalam rantai pasokan yang pro-keberlanjutan.
“Kami telah menandatangani manifesto bersama beberapa perusahaan besar, yang isinya adalah komitmen untuk hanya menjual sustainable palm oil,” ujar Yeow.