Bisnis.com, JAKARTA—Pelaku usaha kelapa sawit menilai pola pengembangan perkebunan kelapa sawit melalui skema inti dan plasma adalah jawabanbagi petani swadaya untuk terlibat secara aktif dalam sektor ini.
CEO Golden Agri Resources Ltd., Franky Oesman Widjaja menjabarkan, hal itu terlihat dari keseluruhan luas perkebunan kelapa sawit Indonesia yang mencapai sekitar 9 juta ha, 42% diantaranya dikelola oleh petani.
“Melalui pendampingan dari pemerintah dan swasta, berikut penyediaan skema kerja sama keuangan yang inovatif dengan sektor perbankan, produktivitas perkebunan para petani tadi masih dapat terus ditingkatkan,” kata Franky di sela acara Forests Summit 2014, Senin (5/5/2014).
Di sisi lain, Franky menjabarkan bahwa dalam pengembangan perkebunan kelapa sawit, produsen CPO tidak mungkin mengabaikan aspek kelestarian lingkungan.
Dia mengatakan berbagai kebijakan dan inisiatif pelestarian yang diinisiasi oleh lembaga swadaya dan pemerintah, katanya, perlu direspon dan terus disempurnakan.
Seluruh upaya membangun industri kelapa sawit berkelanjutan dilakukan melibatkan para pemangku kepentingan terkait, baik ilmuwan, lembaga swadaya masyarakat, pemerhati lingkungan dan sosial, serta masyarakat sekitar.
“Produsen CPO perlu sekaligus juga memperhatikan pengelolaan yang ramah lingkungan melalui pengurangan emisi gas rumah kaca dari seluruh rantai pasok,” ujarnya.
