Bisnis.com, JAKARTA - Ditjen Perhubungan Laut menyatakan kemajuan pembangunan pelabuhan hub internasional yaitu Kuala Tanjung (Sumatra Utara) dan Bitung (Sulawesi Utara) baru memasuki tahap pengkajian.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Bobby Mamahit mengatakan pihaknya masih menjalankan studi komprehensif terhadap dua hub internasional tersebut. Menurutnya, lokasi keduanya memang menguntungkan bagi keuntungan strategis nasional.
"Keduanya masih belum mencapai tahap pembangunan fisik, tahun depan kemungkinan baru Kuala Tanjung, berikutnya Bitung," ujar Bobby kepada Bisnis.com, Kamis (24/4/2014).
Dia mengatakan keberadaan dua pelabuhan tersebut nantinya diupayakan sejajar dengan keberadaan Singapura. Dari keduanya, pemerintah mengharpkan dapat mengambil keuntungan dari aktivitas perniagaan internasional.
Terlebih lagi, keduanya memiliki kondisi geografis yang menunjang bagi pembangunan pelabuhan skala besar. "Untuk mengejar Singapura, memang harus diupayakan dari sekarang dan harus berupaya keras," ujarnya.
Bagi Bobby, keberadaan hub internasional tersebut dapat menambah kekuatan perniagaan secara maritim. "Kalau yang ada sekarang Tanjung Priok, tetap itu untuk pusat niaga nasional, sedangkan kedua hub, levelnya sudah internasional."
Untuk pembangunan keduanya, alokasi anggaran pembangunan lebih banyak menyesuaikan kebijakan yang diambil Kemenko bidang Perekonomian. Sedangkan Kemenhub hanya berwenang dalam pelaksanaan pembangunan fisik.