Bisnis.com, JAKARTA—Walaupun menjadi salah satu lokasi pembangunan stasiun utama dari mass rapid transit (MRT), ternyata pengembangan properti di kawasan Lebak Bulus belum terlalu bergairah saat ini.
Seperti diketahui, pembangunan MRT secara resmi telah dimulai pada Oktober tahun lalu. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan dapat menyelesaikan proses konstruksi pada awal 2018.
Kendati begitu, Sekjen Ikatan Analis Properti Indonesia F Suherman mengatakan perkembangan masih relatif stabil dan tidak ada lonjakan khusus sebagai dampak pembangunan infrastruktur baru tersebut. Respons pasar saat ini masih normal dan stabil.
”Mungkin karena ada ketakutan proyek akan terhenti seperti monorel. Pengembang menjadi khawatir. Pengembang mungkin menunggu pembangunan sampai pada tahap tertentu untuk pembangunan fisik MRT. Padahal, daerah seperti ini mempunyai kecenderungan sangat besar sebagai area baru yang dilirik oleh pasar,” ujarnya, Kamis (17/4/2014).
Dia menuturkan MRT merupakan daya tarik penting bagi pengembangan daerah tersebut. Selama ini, Lebak Bulus sulit menjadi kawasan primadona karena akses yang terbatas dan padatnya permukiman di jalan arteri.