Bisnis.com, JAKARTA- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merasa terpanggil untuk memberikan solusi antisipasi bencana alam berupa tanah longsor di sepanjang jalur rel kereta api.
Kepala Pusat Penelitian Fisika LIPI Bambang Widiyatmoko mengatakan peningkatan kemampuan instrumentasi kebencanaan perlu ditingkatkan. Sebab, lanjutnya, bencana tanah longsor sebenarnya dapat diantisipasi sejak dini.
"Sehingga korban akibat bencana itu akan bisa diminimalisasi dan dicegah apabila dapat diprediksi secara akurat dengan sistem monitoring yang berkelanjutan," ujarnya, Kamis (10/4/2014).
Bambang menyatakan saat ini pihaknya melalui bidang Instrumentasi Fisis dan Optoelektronika telah mengembangkan sistem monitoring pergerakan tanah secara online.
Gejala umum tanah longsor dapat diukur melalui kadar air tanah, pergerakan rekahan, perubahan kemiringan, serta strain tanah.
Walau demikian, dia mengatakan implementasi instrumen monitoring tersebut masih terkendala ujicoba.
"Ujicoba belum bisa, padahal alat ini sangat spesifik, jadi dibutuhkan ujicoba lapangan terlebih dulu," ujarnya.