Bisnis.com, SURABAYA - Pengerukan Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) dijadwalkan dilakukan akhir bulan ini. Diprediksi ada 10 juta meter kubik pasir dan lumpur yang akan diangkat dari laut.
Selain itu, ada pula delapan kapal yang tenggelam di lokasi yang sama harus diangkat. Salah satu kapal yang tenggelam memuat mortir dari zaman penjajahan.
Perjanjian kerja sama pengerukan alur dilakukan PT Pelabuhan Indonesia III dengan Van Oord Dredging and Marine contractors BV (Van Oord) di Surabaya, Jumat (4/4/2014).
Direktur Utama Pelindo III Djarwo Surjanto mengatakan pengerukan dilakukan sekitar 1 tahun. Teknisnya, lebar alur dari 100 meter dibuat menjadi menjadi 150 meter dan pendalaman alur hingga -13 meter low water spring.
"Kami targetkan awal tahun 2015 pekerjaan ini sudah selesai," jelasnya, Jumat.
Djarwo menguraikan setelah pekerjaan senilai US$76 juta atau lebih dari Rp800 miliar itu selesai pihak Van Oord masih melakukan pemantauan dan perawatan alur selama 2 tahun.
Pemimpin Proyek Pekerjaan APBS Hendiek Eko Setiantoro menguraikan pengerukan dilakukan 19 kilometer dengan volume pasir dan lumpur mencapai 10 juta m3.
Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Husein Latief menguraikan pengerukan diperkirakan dalam 3 pekan mendatang bisa dimulai. Saat yang sama akan diangkat bangkai kapal yang berada alur. "Kami mulai dulu dari yang tidak ada halangan, termasuk alur yang ada pipa gasnya akan digarap belakangan," urainya.