Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia memprediksi neraca perdagangan Februari surplus US$760 juta, berbalik arah dari kinerja Januari yang defisit US$430 juta, karena perbaikan ekspor nonmigas.
Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menyebutkan surplus perdagangan nonmigas bakal mencapai US$1,6 miliar, sedangkan perdagangan migas migas defisit US$800 juta.
Menurutnya, surplus dagang nonmigas disumbang oleh ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan batubara yang terdongkrak kenaikan harga kedua komoditas tersebut.
“Melihat data-data awal, kami sampaikan neraca perdagangan secara keseluruhan akan surplus sebesar US$760 juta, terutama karena surplus neraca perdagangan nonmigas,” katanya, Jumat (28/3/2014).
Pada saat yang sama, pengapalan produk manufaktur, seperti mesin dan peralatan, produk kimia dan tekstil, meningkat karena geliat permintaan seiring pemulihan ekonomi beberapa negara maju.