Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Studi Kelayakan Tuntas, Beruang Kanan Masuk Fase Pengembangan

Tambang tembaga Beruang Kanan Main siap memasuki tahapan pengembangan setelah Asiamet Resources Limited menyelesaikan studi kelayakan.
Suasana pengeboran eksplorasi di salah satu area prospek tambang tembaga Beruang Kanan Main di Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah. BISNIS/Asiamet Resources
Suasana pengeboran eksplorasi di salah satu area prospek tambang tembaga Beruang Kanan Main di Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah. BISNIS/Asiamet Resources

Bisnis.com, JAKARTA - Tambang tembaga Beruang Kanan Main (BKM) siap memasuki tahapan pengembangan setelah perusahaan Australia, Asiamet Resources Limited mengumumkan penyelesaian studi kelayakan (feasibility study/FS).

Studi kelayakan yang diumumkan pada Rabu (7/5/2025) itu menunjukkan bahwa tambang yang berada di Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah tersebut memiliki umur penambangan 13 tahun dengan produksi tembaga katoda (copper cathode) sebanyak 10.000 ton per tahun. Namun, hitung-hitungan ini merupakan proyek BKM Tahap I.

Manajemen Asiamet mengungkapkan bahwa dari umur penambangan 13 tahun tersebut akan menghasilkan pendapatan sekitar US$1,19 miliar dengan EBITDA US$612,2 juta. Rencananya, proyek BKM Tahap I akan menyerap biaya modal (capital cost) sekitar US$178,4 juta.  

Dengan rasio pengupasan (stripping ratio) sebesar 0,77 berbanding 1, tambang ini akan menghasilkan sekitar 124.022 ton tembaga katoda selama umur penambangannya. Sementara, bijih tembaga yang bakal ditambang sekitar 28,5 juta ton.

CEO Asiamet Resources Limited Darryn McClelland mengatakan bahwa penyelesaian studi kelayakan ini menandai tonggak penting dalam sejarah perjalanan perusahaan untuk menjadi produsen tembaga. Dia mengungkapkan bahwa FS ini telah menyeimbangkan antara skala, tingkat produksi, dan umur tambang. Hal ini, imbuhnya, akan menarik minat yang kuat dari pemberi pinjaman lokal dan internasional.

"Studi ini menghasilkan proyek tembaga yang secara teknis kuat, siap untuk dikembangkan, menampilkan perkiraan modal yang diperbarui, jejak pelaksanaan yang ringkas, dan keselarasan dengan persyaratan calon pemberi pinjaman," katanya dalam keterangan resminya, Rabu (7/5/2025).

Darryn menjelaskan bahwa pendekatan pengembangan yang disederhanakan secara material mengurangi risiko pelaksanaan sambil tetap mempertahankan potensi keuntungan yang kuat dari kenaikan harga tembaga. Dia juga menegaskan bahwa BKM Tahap 1 hanyalah permulaan.

Proyek ini, imbuhnya, membangun landasan yang kokoh untuk membuka pertumbuhan jangka panjang di seluruh area lisensi Kontrak Karya Kalimantan Surya Kencana (KSK) yang lebih luas, termasuk pengembangan sumber daya sulfida primer BKM serta endapan logam dasar dan logam mulia polimetalik BKZ di sekitarnya yang berkadar tinggi.

"Kami percaya strategi pengembangan BKM akan mendukung kemampuan Asiamet untuk mengembangkan operasi tembaga multi-aset dan berumur panjang di salah satu koridor pertumbuhan paling strategis di Asia. Fokus utama kami sekarang beralih ke diskusi pembiayaan formal dan keterlibatan terstruktur dengan daftar pihak yang berminat yang terus bertambah," jelasnya.

Menurutnya, dengan rampungnya FS tersebut, Asiamet akan memulai keterlibatan formal dengan calon pemberi pinjamannya dan memperbarui data room untuk proses keterlibatan terstruktur dengan pihak-pihak yang berminat.

Hal ini, imbuhnya, termasuk pedagang komoditas yang mencari offtake, entitas yang terkait dengan smelter, dan operator industri regional. Dia menambahkan bahwa banyak dari kelompok ini, beberapa di antaranya sudah terikat dengan non-disclosure agreement (NDA) dan telah menunggu penyelesaian studi terbaru ini untuk dirilis sebelum memulai due diligence formal.

Sementara itu, Chairman Asiamet Resources Limited Tony Marini mengatakan bahwa dengan adanya studi ini, pihaknya telah menghasilkan proyek fase pertama yang disederhanakan dan layak dibiayai yang sesuai dengan realitas pasar saat ini sambil meletakkan dasar untuk sesuatu yang jauh lebih besar ke depan.

"BKM Tahap 1 adalah pendorongnya, titik awal praktis yang membawa Asiamet ke ambang produksi dan membuka pertumbuhan masa depan di seluruh distrik tembaga yang sangat prospektif. Ini adalah tonggak penting bagi Asiamet," katanya.

Dia mengungkapkan bahwa dengan persiapan pendanaan yang sekarang sedang berjalan dan minat dari berbagai pihak yang berkualifikasi baik, pihaknya kini fokus untuk memberikan jalur terbaik ke depan bagi para pemegang saham — baik melalui pengembangan, kemitraan, atau transaksi strategis.

Adapun, kini Asiamet tengah menunggu reviu dari Ahli Teknis Independen (independent technical expert/ITE). Selain itu, langkah selanjutnya dari Asiamet adalah peluncuran formal dari lembaga pemberi pinjaman dan investor strategis. 

Asiamet juga akan menunjuk pemimpin proyek untuk rekayasa dan kontruksi pada proyek BKM Tahap I. Saat ini, perusahaan juga tengah menyiapkan desain detail rekayasa dan eksekusi proyek  atau detailed engineering design and project execution. Tak hanya itu, pihaknya juga menargetkan penyelesaian keputusan final investasi (final investment decision/FID). 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Lukas Hendra TM
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper