Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IKM Sepatu Belum Sanggup Rambah Ekspor

Industri kecil menengah (IKM) alas kaki di Indoensia dinilai masih berkapasitas sangat kecil, sehingga belum mampu merambah pasar luar negeri.
UKM Sepatu
UKM Sepatu

Bisnis.com, JAKARTA - Industri kecil menengah (IKM) alas kaki di Indoensia  dinilai masih berkapasitas sangat kecil, sehingga belum mampu merambah pasar luar negeri.

Berdasarkan keterangan Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), ada sekitar 300 IKM persepatuan yang tersebar di Indonesia. Jumlah terbanyak berada di Sidoarjo, Surabaya, Bogor, dan Bandung.

Menurut Eddy, IKM sepatu hingga saat ini belum mampu melakukan ekspor. Pasalnya, sebagian besar memiliki pegawai yang hanya berjumlah 7-20 orang.

Namun, industri besar tidak punya masalah dengan impor karena pilihan negara mereka banyak. Impor kulit, kalau memang tujuannya untuk [produk] ekspor, akan dipermudah oleh bea cukai.

"Kita impor, dicek apakah sesuai dari negara yang tidak terjangkit penyakit, diperkisa di karantina 2 hari, lalu barang bisa langsung keluar, diproduksi, dan diekspor lagi. Jadi tidak ada masalah dengan industri sepatu,” ujar Ketua Aprisindo Eddy Widjanarko kepada Bisnis, Senin (24/3/2014).

Peneliti LP3EI Ina Primiana menjelaskan pertumbuhan industri alas kaki adalah sekitar 5,3% sepanjang 2007-2012. Adapun, pertumbuhan IKM alas kaki pada 2013 adalah 6,69% atau turun dari level 8,89% tahun sebelumnya.

Adapun, jumlah perusahaan alas kaki meningkat drastis menjadi 1.035 perusahaan pada 2012 dari hanya 633 tahun sebelumnya. Namun, tenaga kerjanya menurun menjadi 215.324 dari 247.426 pada 2011.

“Jumlah produksi [alas kaki] terus turun pada 2012 dan naik pada 2013 dengan rata-rata pertumbuhan 5,3% selama 5 tahun terakhir. Sementara itu, nilai perdagangannya terus meningkat dan mengalami tren surplus,” jelasnya.

Sementara itu, lanjutnya, lima besar pasar tujuan ekspor alas kaki Indonesia a.l. Amerika Serikat, Jepang, Turki, Republik Korea, dan Brasil.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper