Bisnis.com, SEMARANG - Soho Global Health menargetkan pertumbuhan penjualan 10%-15% pada 2014 untuk produk-produk obat berbahan dasar natural.
Marketing Director Soho Global Health Hartono Kodyat mengatakan saat ini perusahaan telah memproduksi 113 produk natural yang masuk ke dalam 15 kelompok obat. SGH pun menargetkan akan merilis lima produk baru setiap tahun.
"Pasar obat herbal terstandar ini bagus sekali di Indonesia, kalau tumbuh 10%-15% sih kami sangat optimis bisa," ujarnya di sela-sela 1st Natural Wellness Symposium, Sabtu (22/3/2014).
Di Indonesia, pasar obat herbal SGH yang terbesar adalah Jakarta dan Surabaya. Adapun porsi Jawa Tengah diperkirakan hanya 10% dari total penjualan nasional.
Selain mengisi pasar domestik, SGH tengah menjajaki pasar di Asia, Timur Tengah, dan Afrika. "Kami sudah ekspor ke Mongolia, Afrika Selatan, Vietnam, dan beberapa negara di Timur Tengah. Ke depan kita terus upayakan perluas pasar ekspor," katanya.
Untuk memperkuat basis produksi produk obat natural, lanjutnya, SGH melalui anak perusahaan farmasinya Soho Flordis International resmi mengakuisisi Ginsana SA yang berbasis di Swiss dan ProThera di Amerika Serikat pada Juli 2013.
"Ada juga beberapa produk obat natural impor yang kita pasarkan di lokal," kata Hartono.
VP Sales and Marketing SGH Sugiharjo menuturkan saat ini Soho memiliki kebun tanaman herbal seluas 400 hektare di Sukabumi sebagai salah satu sumber bahan baku. Untuk produk natural, sekitar 80% bahan baku dipasok dari lokal dan 20% dari impor.
Produk obat natural akan terus dikembangkan mulai dari penanaman bahan baku, standarisasi, purifikasi, hingga pengujian klinis. Untuk itu, Soho menggandeng Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk menyosialisasikan peran dan mutu obat herbal kepada masyarakat dan tenaga kesehatan dengan menggelar Natural Wellness Symposium.
"Simposium ini akan digelar di tujuh kota. Yang pertama di Semarang, lalu Jakarta, Medan, Bali, Bandung, Makasar, dan terakhir di Surabaya pada April 2014," katanya.