Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah menyatakan realisisasi serapan pupuk bersubsidi periode Januari hingga Februari melebihi alokai yang ditetapkan. Hal ini terjadi karena tingginya kebutuhan pupuk pada periode tersebut.
Direktur Pupuk dan Pestisida Muhrizal Sarwani mengatakan salah satu pemicu tingginya kebutuhan pupuk pada periode tersebut karena musim tanam terjadi secara serempak di hampir seluruh wilayah di Indonesia.
“Anomali cuaca membuat musim tanam awal tahun ini terjadi hampir bersamaan di seluruh areal pertanian. akibatnya permintaan pupuk meningkat drastis,” jelasnya, Jumat (14/3/2014).
Muhrizal menyebutkan untuk menutupi kebutuhan yang meningkat drastis tersebut, pihaknya terpaksa melakukan realokasi, yaitu dengan melakukan percepatan realisasi.
“Ya terpaksa alokasi untuk bulan berikutnya pengadaannya dipercepat untuk memenuhi kebutuhan saat ini,” ungkapnya.
Data Kementan menyebutkan realisasi pengadaan pupuk periode Januari hingga Februari sudah mencapai 1,77 juta ton atau mencapai 127,77% dibanding rencana alokasi pemerintah pada periode tersebut yang sebesar 1,388 juta ton saja.