Bisnis.com, JAKARTA—Indonesia tidak akan dapat menghentikan impor liquefied petroleum gas (LPG) untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, karena terbatasnya sumber gas yang dapat diolah menjadi produk tersebut.
Susilo Siswoutomo, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan tidak semua lapangan migas di dalam negeri memiliki kandungan gas jenis C-3 (propane) dan C-4 (butane). Padahal, kedua jenis gas tersebut merupakan bahan baku untuk memproduksi LPG.
“Mau digeber seperti apapun produksi gas bumi nasional, tetap tidak bisa [mengurangi impor] karena bahan bakunya terbatas,” katanya di Jakarta, Senin (10/3/2014).
Susilo menuturkan pembangunan jaringan gas kota hanya dapat mengurangi konsumsi LPG, sehingga volume yang diimpor pun lebih rendah. Untuk itu, pemerintah akan mendorong swasta membangun jaringan gas kota di wilayah yang dekat dengan sumber gas.
Menurutnya, pembangunan kilang LPG juga tidak akan mampu membuat Indonesia menghentikan impor produk tersebut. “Saat ini impor LPG sekitar 60% dari total konsumsi. Jadi bukannya kami tidak ingin menghentikan impor LPG, tetapi memang tidak bisa,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel