Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengusaha Jasa Pengiriman Ragu Manfaatkan Layanan Kereta Api

Terkait pengoperasian rel ganda Semarang-Surabaya, kalangan pengusaha jasa pengiriman masih ragu untuk beralih dari penggunaan truk ke kereta api.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Maret ini, sebagaimana telah diumumkan PT Kereta Api Indonesia, rel ganda Semarang-Surabaya, dapat dioperasikan.

Namun, kalangan pengusaha jasa pengiriman melalui truk atau trucking masih ragu untuk beralih dari penggunaan truk ke kereta api.

Bagi mereka, dalam operasional pengiriman barang melalui kereta api, pengusaha mesti memperhitungkan biaya waktu tunggu atau lead time serta tingkat ritase truk, dan biaya pengiriman ke stasiun.

Direktur Operasional Lookman Djaja Kyatmaja Lookman mengatakan untuk pengangkutan dengan kereta, ada komponen tambahan dari segi pengiriman barang.

"Jika kami melakukan pengiriman barang melalui kereta api yaitu pengiriman menuju stasiun dan dari stasiun, biaya pengiriman stasiun ke stasiun itu cukup ekonomis akan tetapi make or break itu terjadi pada biaya pengiriman menuju dan dari stasiun," terangnya kepada Bisnis, Senin (3/3).

Sementara itu, penambahan jalur kereta api memungkinkan penambahan muatan karena mampu melancarkan arus barang.

Sesuai catatan Bisnis, berbagai pihak memperkirakan penambahan jalur tersebut mampu menaikkan jumlah angkutan kereta mencapai 1 juta TEUS.

Selain itu, waktu tempuh Jakarta-Surabaya, maksimal turun hingga 12 jam, dari saat ini normal 22 jam.

Kemajuan infrastruktur kereta inipun membawa angin segar bagi keinginan semua kalangan mengurangi beban jalan raya, terutama jalur Utara Jawa.

Sebagaimana pernah dikatakan Regional Director Toll (operator kereta Kamboja), Brian Warry, kereta akan melahirkan efisiensi pada jarak pengiriman di atas 400 km.

Sesungguhnya, penambahan daya lintas kereta itu pun diharapkan dapat mendorong beralihnya pengiriman barang lewat truk.

Hal itu terutama terkait jarak jalur utama Jakarta-Surabaya, sekitar 800 km.

Saat ini tak kurang dari 98% angkutan barang di jalur vital Pulau Jawa itu menggunakan truk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper