Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Defisit Januari US$430,6 Juta

Neraca perdagangan Januari 2014 defisit US$430,6 juta, pertama kali terjadi setelah surplus tiga bulan berturut-turut.

Bisnis.com, JAKARTA -- Neraca perdagangan Januari 2014 defisit US$430,6 juta, pertama kali terjadi setelah surplus tiga bulan berturut-turut.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan ekspor Januari US$14,48 miliar atau turun 5,79% dibanding periode sama tahun lalu. Ekspor migas tercatat US$2,5 miliar, sedangkan nonmigas US$11,98 miliar.

---------------------------------------------------

- Neraca Perdagangan Desember Diprediksi Surplus US$800 Juta .

- Neraca Perdagangan Oktober Surplus US$42,4 Juta |

- Neraca Perdagangan Surplus US$776,8 Juta, Tertinggi Sejak April

--------------------------------------------------

Di sisi lain, penurunan impor lebih pelan ketimbang ekspor. Impor September turun 3,46% menjadi US$14,92 miliar. Nilai impor migas US$3,55 miliar, sedangkan nonmigas US$11,36 miliar.

“Penurunan ekspor terutama disebabkan oleh larangan ekspor mineral mentah mulai 12 Januari,” kata Deputi Bidang Statistik Produksi BPS Adi Lumaksono, Senin (3/3/2014).

Ekspor kelompok bijih, kerak, abu logam Januari turun sekitar 50% (yoy) menjadi US$291,8 juta. Adapun dibandingkan Desember 2013 yang mencapai US$977 juta, ekspor mineral turun sekitar 70%.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper