Bisnis.com, JAKARTA – Neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2014 di luar dugaan mencatat defisit senilai US$430,6 juta, tapi secara volume Indonesia masih mengalami surplus akibat naiknya ekspor batubara.
Nilai ekspor Januari mencapai US$14,48 miliar, turun 5,7% dari periode yang sama 2012. Ekspor hasil minyak pada Januari turun 41,34% dari bulan sebelumnya akibat pengaruh turunnya lifting minyak.
“Penurunan ini penyebabnya adalah seasonal factor. Selain itu, penerapan UU Minerba per 12 Januari menyebabkan ekspor mineral otomatis terhapus,” ujar Deputi Direktur Statistik Produksi Adi Lumaksono, Senin (3/3/2014).
Ekspor nonmigas masih mendominasi ekspor sekitar 82,77%. Total ekspor nonmigas Januari mencapai US$11,98 miliar. Ekspor mineral sendiri mengalami penurunan hingga lebih dari 70%.
Adapun impor Januari mencapai US$14,92 miliar, turun 3,4% dari Januari 2013. Namun, impor migas mengalami penurunan 15,81% dan impor nonmigas naik 1,13%. Sementara itu, impor nonmigas Januari mencapai US$11,36 miliar dan impor migas mencapai US$3,55 miliar.