Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banjir Pantura & Erupsi Kelud: Posindo Kehilangan Potensi Pemasukan Rp1 Miliar

PT Pos Indonesia mengalami kehilangan potensi pendapatan sekitar Rp1 miliar akibat banjir di jalur Pantura dan penutupan bandara saat erupsi Gunung Kelud beberapa waktu lalu.

Bisnis.com, JAKARTA--PT Pos Indonesia mengalami kehilangan potensi pendapatan sekitar Rp1 miliar akibat banjir di jalur Pantura dan penutupan bandara saat erupsi Gunung Kelud beberapa waktu lalu.

Direktur Surat dan Parsel PT Pos Indonesia Ismanto mengatakan pada periode Desember 2013 dan Januari 2014 pihaknya sempat mewanti-wanti kantor cabang yang akan melakukan pengiriman di Provinsi Jawa Barat dan melewati jalur Pantura mengingat terjadinya stagnasi lalu lintas akibat banjir.

Bahkan, PT Pos sempat menutup pelayanan pengiriman jasa expres selama seminggu saat terjadi penutupan operasional tujuh bandara yang berimbas pada penundaan operasional maskapai penerbangan.

"Sekitar Rp1 miliar dari banjir Pantura dan erupsi Gunung Kelud. Itu saja dari layanan express," ujarnya, Selasa (25/2/2014).

Sementara untuk jenis pelayanan pengiriman lain seperti kilat khusus, sambungnya, tidak mengalami masalah karena rentan waktu yang pengiriman memang tidak secepat pengiriman menggunakan layanan express.

"Pelayanan lain tidak masalah, kayak kilat khusus masih bisa karena jangka waktu penyerahannya empat hari. Kalau express tidak bisa," ujarnya.

Layanan pengiriman expres sendiri merupakan penyumbang 40% dari total pendapatan perusahaan.

Layanan ini juga diprediksi akan semakin berkembang hingga 50% menyusul tingkat kepercayaan para pengguna jasa yang kian meningkat.

Di sisi lain, PT Pos tengah mengembangkan pengiriman surat dan barang dengan direct flight sehingga tidak lagi bertumpu pada hub utama di Bandara Soekarno Hatta. Dengan begitu, diharapkan pelayanan jasa pengiriman akan lebih baik.

"Jadi hub udara kita optimalkan, dan mengurangi tumpuan di Soetta, sekaligus meningkatkan pelayanan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhamad Hilman
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper