Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RS Brawijaya Segera Buka 2 Cabang di Bandung

PT Brawijaya Medikatama, perusahaan pengelola jaringan RS dan Klinik Brawijaya - RS khusus ibu dan anak dengan segmen pasar menengah ke atas, menyiapkan dana investasi ratusan miliar rupiah untuk membuka dua cabang baru di Bandung, Jawa Barat.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Brawijaya Medikatama, perusahaan pengelola jaringan rumah sakit dan Klinik Brawijaya -rumah sakit khusus ibu dan anak dengan segmen pasar menengah ke atas- menyiapkan dana investasi ratusan miliar rupiah untuk membuka dua cabang baru di Bandung, Jawa Barat.

Direktur Utama Brawijaya Rima Fatmasari mengatakan tren yang berkembang di tengah masyarakat perkotaan saat ini yaitu meningkatnya kebutuhan atas layanan kesehatan yang ramah dan bergaya namun tetap mengutamakan kualitas.

Kebutuhan akan layanan kesehatan yang berkualitas dan juga bergaya, lanjutnya, tidak hanya terjadi di Jakarta yang merupakan kota metropolitan, tetapi juga terlihat di kota besar lainnya seperti Bandung. Hal itu tidak terlepas dari meningkatnya daya beli masyarakat dan gaya hidup yang berkembang.

"Pasarnya [Bandung] sangat baik. Kami lihat sekarang masyarakat Bandung kecenderungannya bergerak ke arah lebih baik. Tentunya mereka butuh klinik kesehatan yang sesuai. Sepertinya belum ada RS swasta yang seperti Brawijaya di Bandung. Ini akan jadi pertama," ujarnya kepada Bisnis, Sabtu (22/2/2014).

Rima mengaku belum dapat menyebutkan jumlah tepat investasi yang disiapkan Brawijaya untuk memasuki pasar di Bandung. Hanya saja sebagai gambaran, dia menyebutkan jumlah dana yang diperlukan untuk membangun sebuah RS seperti Brawijaya dapat mencapai Rp170 miliar - Rp180 miliar. Adapun rata-rata kebutuhan investasi untuk membangun klinik mencapai Rp10 miliar.

"Break event point bisa mencapai 10 bulan kalau untuk investasi operasional. Kecuali investasi alat kan memang jangka panjang," ujarnya.

Saat ini, pihaknya sedang melakukan uji kelayakan sekaligus sedang menghitung prospek bisnis dan kebutuhan investasi. Pihaknya juga sedang menjajaki kerjasama dengan calon investor.

"Kemungkinannya kami akan bangun dua. Yang pasti satu dalam bentuk klinik. Satu lagi masih studi untuk memutuskan apakah dalam bentuk klinik atau medical centre atau RS," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anggi Oktarinda
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper