JAKARTA- Rencana PT Angkasa Pura untuk menerapkan segregated runway disambut positif oleh pihak maskapai sepanjang hal itu menguntungkan untuk semua pihak.
Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air Agus Sudjono menyambut baik rencana PT Angkasa Pura tersebut jika memberikan manfaat bagi semua pihak termasuk bagi pihak maskapai.
“No problem. Kalau hal itu [segregrated runway] kalau memang menguntungkan kenapa tidak. Kami mengikuti aturan dari pihak PT Angkasa Pura II. Lagipula hal itu bisa mempersingkat antrean pesawat untuk take off atau landing,” jelasnya, Rabu (19/2/2014)
Pengamat penerbangan dari CSE Aviation Edwin Soedarmo menilai rencana PT Angkasa Pura II merupakan langkah yang tepat demi meningkatkan daya tamping landasan pacu di Bandara Soekarno –Hatta. Pasalnya, selama ini antrean pesawat cukup panjang terutama pada jam-jam sibuk di pagi dan sore hari.
“Saat ini karena dua landasan pacu digunakan untuk mendarat dan mengudara, maka pesawat yang mau mendarat harus tunggu pesawat lainnya mengudara terlebih dahulu, dan sebaliknya,” kata Edwin.
Hanya saja, dia mengingatkan pihak PT Angkasa Pura untuk memperhitungkan secara detail daya tampung pesawat di bandara setelah sistem baru itu diberlakukan. Pasalnya, jarak terbang antarpesawat akan semakin rapat.
“Selain itu pilot juga harus lebih waspada karena mereka tidak bisa santai-santai seperti sekarang misalkan mau take off, menunggu pesawat lain landing terlebih dahulu,” pungkasnya.
Sebelumnya Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S. Sukono mengatakan pihaknya bakal menerapkan sistem segregated runway atau pemisahan opsional dua runway yang dimiliki bandara tersebut. Teknisnya, satu landasan pacu khusus digunakan untuk pesawat yang mendarat dan landasan pacu lainnya khusus untuk pesawat yang akan mengudara.
Ia meyakini sistem baru itu akan meningkatkan frekuensi penerbangan di tiap landasan dari 64 penerbangan perjam menjadi 72 penerbangan.