Bisnis.com, JAKARTA—Sebanyak enam investor dari 38 investor yang mengikuti konsultasi pasar yang digelar pemerintah di Singapura, menunjukkan keseriusannya membangun kilang minyak di Bontang, Kalimantan Timur, dengan luas sekitar 500 hektare.
“Yang one on one dengan kita itu ada enam, tapi mereka itu akan bikin konsorsium juga. Jadi mereka tidak sendirian. Tapi saya yakin, sebenarnya akan lebih banyak lagi yang akan berkomunikasi dengan kita,” ujar Wakil Menteri Keuangan Bambang P.S Brodjonegoro, Rabu malam (12/2/2014).
Pembentukan konsorsium dinilai masuk akal mengingat investasinya mencapai Rp90 triliun hanya untuk pembangunan kilang saja. Sayang, Bambang tidak menyebutkan keenam investor tersebut.
Dia menjelaskan keenam investor fokus menanyakan kepastian proyek kilang minyak, terutama dari sisi kesiapan lahan, pembeli (off taker) dan produk yang dihasilkan. Menurutnya, pembangunan kilang minyak bakal dibangun di Bontang, Kalimantan Timur.
“Di situ ada tanah yang free and clear, luasnya memadai sekitar 400 hektare-500 hektare, tapi bisa diperluas kalau memang diperlukan. Bisa juga dilakukan reklamasi. Lalu, secara geografis juga bagus karena di pinggir laut dalam,” katanya.
Selain lahan, investor juga menanyakan investasi pabrik petrokimia. Bambang menuturkan proyek kilang minyak menjadi lebih menguntungkan (feasible) apabila investor dapat juga membangun pabrik petrokimia.
Dengan adanya pabrik petrokimia, menurutnya, juga bakal mengurangi impor petrokimia. Dia mengaku salah satu sumber impor terbesar selain hasil minyak dan barang konsumsi lainnya yakni impor petrokimia.