Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemda Diminta Bentuk Perda Hunian Berimbang

Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) meminta pemerintah kota dan pemerintah kabupaten di seluruh Indonesia dapat segera mengintegrasikan kententuan hunian berimbang ke dalam peraturan daerah.
Contoh proyek hunian berimbang/Bisnis
Contoh proyek hunian berimbang/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) meminta pemerintah kota dan pemerintah kabupaten di seluruh Indonesia dapat segera mengintegrasikan kententuan hunian berimbang ke dalam peraturan daerah.

Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz mengatakan hal tersebut perlu dilakukan agar penerapan regulasi hunian berimbang sebagaimana diamanahkan dalam UU No. 1/2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (UU PKP) dapat segera direalisasikan di seluruh daerah.

Dia menjelaskan tanpa Perda Pemkot dan Pemkab tidak dapat memberikan sanksi terkait penyelewengan kewajiban tersebut.

“Pelaksanaan hunian berimbang baik untuk segera direalisasikan. Tapi. Pemda tidak punya aparat untuk melakukan sanksi. Itu harus disusun Perdanya,” ungkapnya di Jakarta, Kamis (13/2/2014).

Seperti diketahui, dalam UU PKP  pengembang terikat dengan kewajiban membangun rumah sederhana, rumah menengah, dan rumah mewah, dengan perbandingan 3:2:1, serta pembangunan rusun sederhana sebanyak 20% dari luas lantai rusun komersial.

Adapun, kententuan tersebut dipaparkan lebih lanjut di dalam Peraturan Menteri Perumahan Rakyat No. 10/2012 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman dengan Hunian Berimbang, serta aturan perubahannya dalam Permen No. 7/2013.

Djan menuturkan dalam pemenuhan aturan tersebut pengembang diwajibkan membangun hunian berimbang dalam satu wilayah kota/kabupaten yang sama. Kecuali Provinsi DKI Jakarta, tambahnya, diberi keleluasaan untuk membangun hunian berimbang dalam lingkup Provinsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper