Bisnis.com, JAKARTA— Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menganggarkan dana sebesar Rp400 miliar untuk meneliti dan mengembangkan pembuatan pesawat perintis N219.
Rencananya, alokasi anggaran akan dibagi dalam dua tahun anggaran 2014 dan 2015. tahun ini, anggaran yang dialokasikan senilai Rp310 miliar, dan sisanya sebesar Rp90 miliar untuk tahun depan.
Kepala Lapan Thomas Djamaluddin mengatakan saat ini proses pembuatan N219 masih pada tahap proses kontrak dengan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) yang ditarget akan rampung pada bulan depan.
Tahun ini juga, Lapan akan melakukan pengadaan komponen-komponen pesawat dan melakukan perakitan. Targetnya, tahun depan, N219 sudah mendapat sertifikat kelaikan terbang dari Direktorat Kelaikan Udara (DKU) dan Pengoperasian Pesawat Udara (PKU) Kementerian Perhubungan.
Sementara untuk produksi masal diharapkan bisa dilakukan PT DI tahun 2016 mendatang. “Paling cepat seperti itu (2016),” katanya seusai dilantik di kantornya, Jl. Pemuda Persil I, Rawamangun, Jakarta, Jumat (7/2/2014).
Pembuatan N219 yang merupakan kerjasama antara Lapan dengan PT DI dan Kementerian Perhubungan ini merupakan pesawat perintis dengan kapastias 19 penumpang.
Pesawat ini mampu take off maupun landing dengan jarak relatif pendek yakni 600 meter. Pesawat ini diyakini akan mampu melakukan penerbangan ke daerah-daerah terpencil.